Tepat
pada tanggal 1 agustus 2012 pertemuan ku padanya di social media, dia yang
selalu komen di satus status facebook ku laki – laki ini yang sangat amat
menjajikan aku kebahgiaan ke dekatan ku pun di mulai dengannya dia inbox aku di
facebook
“ hai ,
boleh kenalan tidak ???”
Aku
langsung membalasnya “ iya boleh”
“ nama
ku ezas “
“ nama
aku isni, kamu anak mana???”
“ aku
anak teleng, boleh minta no handpone kamu?”
Iya
boleh ini, 089xxxxxxxxx”
“lanjut
sms ya” aku tidak membalas pesan darinya dan tidak lama kemudian handpone ku
berbunyi ternyata ada sms masuk dan itu sms dari ezas,
“ isni
ni aku ezas” aku langsung membalas pesan dari ezas “ iya ezas”
“ kamu
lagi apa???”
“ lagi
duduk sajah, kamu sendiri ???”
“ lagi
di depan computer nih, aku kan jaga warnet “
“ oh
gitu ya”
“ kamu
sudah makan blum???”
“ aku
sudah makan ko “
Pesan ku
tidak di balas – bals lagi sama ezas mungkin dia sibuk atau dia tidak punya
pulsa lagi hari – hari ku selalu bersama dia lewat sms dan facebook sampai pada
akhirnya dia ingin bertemu dengan ku,
Ezas
kirim pesan ke handpone ku “ ni nanti malam ketemuan yuk” aku langsung
membalasnya “ iya boleh, habis isya sajah ya”
“ok
habis isya ya ni” aku tidak membalas pesan dari ezas dan tiba waktunya dia sms
aku lagi “ jadi nggak ni ketemuanya” langsung ku balas “ iya jadi zas, kamu di
mana??? “
“ aku
lagi di jalan ni, aku ber 2 sma tman ku”
“ iya
ok, warung pojok ya tau kan kamu”
“ iya
tau”
“ kalau
sudah sampai warung pojok telpon sajah ya zas”
ezas
tidak membalas pesan ku mungkin dia sibuk bawa motor di perjalanan yang sangat
jauh
tidak
lama kemudian ezas menelpon ku
“ di
mana ni???, sudah sampai warung pojok ni”
“iya
sudah tungguin sajah, aku kesitu”
“ pakai
baju warna apa ni???”
“ aku
pakai baju warna orange ya zas, kamu yang mana aku mau sampai ini”
“ mio
merah aku ber 2 ini,”
“ oh
iya, sudah matiin atuh telponya” ezas lngsung mematikan telponya dan aku
menghampirnya sambil jabat tangan entah perasaan apa ini setelah aku menjabat
tanganya ada yang berbeda dari diri ku apa mungkin aku suka sama ezas tapi
tidak mungkin aku baru ketemu sama dia masa iya aku langsung suka sama ezas
hemmpp
“ mau ke
rumah apa mau disini???”
“ di
sini sajah, hanya sebentaran ko, nanti sajah ke rumahnya kalau ada waktu
panjang”
“ terus
sekarang mau balik”
“ iya”
“
yasudah hati- hati ya”
Setelah
pertemuan ku dan ezas, semakin hari dia selalu sms aku inbox facebook dan
sampai pada akhirnya tepat tanggal 14 april 2012 aku menjadi kekasihnya
perjalan ku masih panjang pikir ku dia laki – laki yang amat sangat bisa
membahgiakan ku yang bias terima aku apa
adanya dan aku berharap banyak padanya,
Kami
selalu komunikasi dan tiba pada malam takbir idul fitri kami jalan ke luar aku
di ajak ke tempat tongkronganya senangnya dan bahagiannya aku bias bareng dia
dan aku bilang
“ besok
siang kamu ke rumah ya ketemu mamah sama papah jangan kemana mana ya kamu”
“ iya
besok aku ke rumah kamu ko, tenang sajah”
Waktu
sudah larut malam aku mengajak ezas pulang ke rumah ku
“ ayo
yang pulang sudah malam takut di cariin org rumah”
“ ayo”
aku bergegas menghampirinya yang sedang menyalakan
motornya aku duduk di belakangnya sambil memeluknya erat terlintas di fikiran
ku aku tidak mau dia pergi dari hidup ku sudah capai rasanya aku berkelana
dalam percintaan dan ini waktunya untuk serius bersama dirinya , tak terasa aku
sudah sampai rumah turunlah aku dari motornya
“
pulangnya nanti sajah, masih sore ko yang”
“ iya
sayang”
Aku
duduk di sampingnya alangkah bahagianya hidup aku saat bersamnya, malam semakin
larut dan akhirnya dia pamit untuk pulang
“ aku
pulang ya tidak enak sudah malam” aku hanya menganggut padahal aku sangat
kecewa dia minta pulang aku masih ingin bersamnya
Pergilah
dia dari hadapan ku, pagi pun tiba aku sms ezas “ bangun sayang sholat idul
fitri yank”
Ezas
tidak membalas pesan ku aku rasa dia juga lupa hari ini dia harus ke rumah ku,
rasa sedih yang mendalam ku rasakan sekian kalinya aku meneteskan air mata
untuk orang yang aku sayangi, aku sabar menunggu kabar darinya, tiba lah sore
ezas menghubungi ku dan pamit pergi ke pangandaran
“ yank
maaf ya aku tidur baru bangun jadi tidak ke rumah kamu, aku mau ke pangandaran
ya sayang hari ini aku barangkat kamu mau oleh – oleh apa sayang????”
“ iya
sayang tidak apa – apa, aku tidak minta apa – apa asal kamu balik ke sini
dengan selamat ya sayang”
“ iya
sayang pasti itu mah atu, kamu sudah makan???”
“ iya
aku sudah makan ko sayang, jangn lupa komunikasi ya sayang ku,??”
“ pasti
aku akan kabarin kamu terus sayang, aku brangkat ya sayang kamu jaga diri baik
– baik ya sayang love u “
“ iya
sayang kamu hati – hati di jalan ya sayang, love u to”
Setiap
jam aku menunggu kabar darinya entah dia tidak mengabari ku juga aku tunggu
besok sama sajah dia tidak ada kabar sama sekali dan sampai seminggu lebih dia
tidak pernah ada kabar entah dia pergi kemana dia meninggalkan ku tanpa ada
kata putus tanpa ada kata yang memisahkan ku denagnya tanpa ada penjelasan yang
aku dengar darinya tetapi aku tetap menunggunya hingga pada waktunya aku
melihatnya up date status di facebook dia sudah punya wanita lain, hancurnya
hatiku dan harapan ku setega itu dia menyakiti ku, setega itu dia meninggalkan
ku dia lupakan aku untuk cintanya yang baru. Dia pergi dengan wanita yang
sangat cantik mungkin bisa dibilang lebih sempurna dari diriku.
Kesel,
sedih, dan kecewa campur aduk janjinya tidak pernah bisa di tepati untuk ku. di
situ aku mulai tidak pernah mengharapkanya dia lagi aku mulai mencoba
melupakannya untuk selamanya waktu berjalan dengan begitu cepat sampai akhirnya
5 tahun berlalu entah ini namanya apa???, aku bertemu dengannya lagi di
facebook dengan keadaan ku berbeda aku ibu dari seorg anak satu, ku adalah
janda anak satu aku mencoba untuk add facebooknya dan dia mengonfir facebook ku
tak lama iya inbox aku
“ hai”
Aku
langsung membalsnya
“ hehe
apa”
“ gimana
kabar? Sehat kah? Sudah punya anak brapa ni?”
“
Alhamdulillah sehat, punya anak satu om, tapi tidak punya suami.”
“ lah
sma yang kemarin kenapa memang coy? Guah sajah baru cerai, berapa tahun anaknya
ni? Sabar ya ni”
“ yang
kemarin ceritanya panjang seperti jalan kereta pak, lah ko bias? Alhamdulillah
punya anak satu, anaknya perempuan usianya baru 8 bulan ko,”
“ sudah
tidak sejalan ni ribut kecil jadi gede kelurganya terlalu ikut campur tapi blum
ada anak gw kdrt juga kaga berani gw mah mukul perempuan tau sendirilah dulu,
bagi wa dong”
Aku
tidak membalas pesanya tapi dia sudah ada di bbm
“ ping”
“ pong”
“ lagi
apa ni???”
“ duduk
sajah, bapak lagi apa”
“ lagi
kumpul sama teman ni” aku dan dia selalu komunikasi dan sampai pada akhirnya
dia meminta ku kemabali kepelukannya
“ ni mau
tidak kita kembali seperti dulu lagi”
“ hah,
aku istiqoroh dulu ya minta jalan sama allah tunggu jawabn aku ya”
Setelah
aku sholat istiqoroh allah mengasih jawaban bahwa dia memang org yg selalu
muncul di setiap sholat dan mimpi ku dan akhirnya aku memutuskan untuk kembali
padanya, mungkin waktu itu dia memang mempunyai salah pada ku luka ku terhadapnya
juga begitu besar sehingga ku berat untuk memaafkanya tetapi akumencoba untuk
mengulang kembali kisah dulu yang ku lalui dengannya mungkin ke sempatan ke 2
ini yang bisa menyadarkan dirinya bahwa dulu aku sangat menyayanginya,
Handpone
ku berbunyi
“ ping “
Bbm
masuk ternyata dari laki – laki yang aku harapkan
“ ping
juga dari mana sajah baru kasih kabar”
“ maaf
habis bangun tidur, lagi apa sudah makan blum??”
“ iya
tidak apa – apa, sudah ko pak, bapak sendiri bagaiman???”
“ sudah
juga, bagaimana jawabanya???”
“
bismilah hirohman nirohim, iya aku mau mengulang kisah 5 tahun lalu tapi ada
syaratnya”
“ iya
terima kasih ya bu, apa syaratnya”
“ ini
syaratnya
1.
harus
kasih kabar ke aku
2.
setia
sama aku
3.
selalu
bilang I Love u
4.
jangan
pernah tinggalin aku
5.
luangkan
waktu kamu untuk aku
6.
harus
jujur sama aku
7.
saling
percaya
sudah
cukup untuk aku bagaimana ???”
“
iya ok aku ikut semua itu”
“
trima ksih ya yang”
“
iya sama – sama aku brangkat kerja dulu ya kamu jangan lupa makan ya sayang
love u”
“
iya sayang kerjanya hati – hati ya kamu, jangan lupa makan juga kamu love u to
sayang”
didalam
benak ku hanya ada pertanyaan apa mungkin dia jodoh aku sekian lama kita tidak
berjumpa tetapi sekarang berjumpa kembali tanpa di rencanakan bahkan kami
berdua sama – sama terluka dengan masa
lalu kami ber 2, tapi harapan aku dia laki – laki yg datang di masa sekarang
untuk ku menjadi imam yg baik untuk aku dan anak ku nanti jika allah
menghendaki semua ini, semoga sajah allah memeng mengutusnya untuk aku
Tepat
pada tanggal 30 april 2017 pertemuan pertama ku dengannya setelah 5 tahun lalu malam
ini aku bertemu dengannya rasa haru, kesal campur aduk semua ada di hati aku
ingin rasanya meluangkan amarah ku, kenapa dia meninggalkan aku apa salah aku
hal itu yang ingin aku tanyakan kepadannya,,
“
yang boleh nanya???”
“
iya boleh, knapa memangnya???”
“
tolong jelasin kenapa dulu kamu ninggalin aku gitu sajah?”
“
iya yang maaf ya sayang, ceritanya gini yang aku pacaran sama yang onoh lalu
pas aku pulang dari panggandaran dia nemuin aku yang terus dia ngancem bunuh
diri kalau aku tidak sama dia lagi, itu alasan aku ninggalin kamu”
“
oh gitu ya yang”
“
iya sayang, sudah akh tidak usah di bahas yg lalulalu yang, kamu hidup sekarang
sama aku di masa depan sayang bukan di masa lalu”
Aku
serentak hanya diam tidak berkata apa – apa, subhanallah cetek sekali pikiran
wanita itu tapi tidak apa –apa lah mungkin dulu ezas di butakan sama yang
namanya cinta dan sekarang mungkin dia sudah sadar mana yang tulus dan mana
yang hanya main – main semata.
“
sudah malam pulang yuk” ajak ku sambil mengenggam tanganya
“
ayo, tapi beli martabak dulu ya buat org
rumah kamu”
Aku
hanya diam dan tersenyum, di sepanjang jalan aku tidak berkata apa –apa padanya
aku merasa canggung sajah 5 tahun tidak pernah bertemu dengannya ini juga
serasa mimpi tapi di bilang mimpi ini nyata dia ada di hadapan ku bahnkan aku
peluk erat dirinya, entah waktu sangat tidak bersahabat pada ku, cepat sekali
aku dan dia sampai rumah dan aku turun dari motornya
“
hati – hati ya kamu”
“iya
sayang,”
Dia
langsung putar balik dan meninggalkan ku di depan rumah aku langsung masuk ke
dalam rumah dan membangunkan emak,
“
mak ada titipan dari ezas”
“
orgnya mana tidak di ajak mampir?” sambil menatap ku
“
sudah malam besok sore juga akan kesini, mau jalan sama rani entah kemana”
“yasudah
sudah malam tidur sanah kamu”
Aku
naik ketempat tidur meninggalkan emak yang sedang asyik dengan martabaknya, aku
tidak bisa tidur aku ambil hanpone dan bbm ezas
“
trima kasih ya untuk mala ini, kamu sudah buat aku bahagia dengan cara mu tetap
seperti ini ya sayang, jangan ada niatan untuk tinggalin aku ya sayang, jangan
lupa besok sore ya”
“aku
sudah di toko yang, iya sayang sama – sama tidak akan aku tinggalin kamu lagi”
Aku
tidak membalas bbmnya karna aku ketiduran memang itu sudah kebiasaan aku dari
dulu hingga sekarang masih membawa sifat ku yang seperti ini rasanya tidak bisa
menghilangkannya, pagi datang aku bangun sangat pagi karena memang tugas ku
sebagai seorg ibu harus bangun pagi dan bebenah rumah sebelum semuannya bangun,
Jam
menunjukan pukoul 08:00 aku bbm ezas.
“
yang “
Aku
menunggu balasanya tapi dia tidak membalas juga mungkin dia masih tidur tapikan
dia punya janji sama aku katanya dia mau ajak aku dan rani nyore semoga sajah
nanti dia bangun,
Rasanya
sangat bête tidak bbman sama ezas, tapi apa boleh buat mungkin dia lelah dan
butuh istirahat aku tidak boleh egois kan jadi wanita, dari pada aku bête aku memutuskan
untuk bikin kue putri ayau asharpun tiba dan ternyata ada bbm masuk oh itu dari
ezas
“
pinga”
“
pong, darimana kamu?”
“
aku baru bangun tidur sayang ku, maaf ya”
“
iya tidak apa – apa ko sayang, kamu jadikan ke sininya???”
“
iya jadi sayang, aku mandi dulu ya sayang habis mandi langsung otw tmpat kamu
ya sayang”
“
ok sayang, aku tunggu ya”
“
iya sayang”
aku
langsung mencari emak yg membawa main rani entah kemana tetapi aku langsung
menemukan emak ternyata emak ada di rumah bu de rizki,
“
ma kayo pulang rani mau di mandiin??”
“
memang jadi nyorenya”
“iya
jadi, nanti juga dia kesini mak”
Emak
meninggalkan rumah bude riski sambil merangkul ku dan bergegas pulang sesampai
di rumah aku langsung memandikan rani, memang tugas ku seperti itu setiap hari
pagi dan sore rani mandi dengan ku karena aku adalah ibunya, tak lama bbm ku
bunyi
“
ping”
“iya
kenapa yang??”
“aku
otw nih dut”
“ok
hati – hati di jalan aku tunggu di rumah ya”
Ezas
tidak membalas bbm dari ku mungkin dia sedang di jalan, aku dan rani sudah
rapih aku menunggunya kurang lebih lumayan lama mungkin macet x ya, serasa jauh
banget dari teleng ke warung pojok haduh atau ezas nyangkut dulu x ya di toko,
tapi tidak apa – apalah menunggu lama juga, dan akhirnya yg di tunggu datang
juga aku menunggu ezas di bawah pohon jambu di ayunan tempat biasa aku dan rani
main ezas datang
“
asalamualaikum” sambil ke liling salaman sama org yg di sekitar ku
“walaikum
salam”
“ mak teth berangkat ya???” sambil mencium
tangan emak
“
iya hati – hati teh”
Aku
dan ezas meninggalkan emak dan seluruh ibu – ibu yang sedang mengobrol di
ayunan aku langsung duduk di belakang ezas di sepanjang jalan aku hanya terdiam
dan tidak bicara apa – apa ezas juga sama, tidak lama kita sampai juga di
tempat tujuan
“
asalamualaikum”
“
walaikum salam” jawab salah satu temannya
“
lagi pada ngapain itu???”
“
eth bang ezas, ngopi ni bang???”
“
iya boleh”
“
ini teteh bang, cepet banget bang punya anknya”
“
iya dong,mantepkan”
Ada
seorg wanita yang menghampiri ku, aku dan dia berkenalan
“
teh ” sapanya
“
ekh iya teh,”
“
berapa bulan ini teh anknya” tanyanya sambil memegang tangan rani
“
8 bulan teh, teteh sudah punya anak???”
“
sudah, tapi di rumah sama emak”
“
oh di rumah, teteh kerja”
“
iya saya kerja di diskotik teh, kerjannya malam terus”
“
teteh tinggal di sini apa bagaimana????”
“
iya saya tinggal di sini sama si jangkung”
“
jangkung itu suami teteh???”
“
bukan teh, dia pacar saya, dari saya cerai sama yang onoh satu hari si jangkung
sudah deketin saya teh, yasudah sayah juga mau sama dia, padahal saya tidak di
bolehin pacaran sama jangkung karna dia banyak tatonya teh”
“
bagaimanapun dia kalau memang sayang sama kita kenapa tidak untuk kita
pertahanin teh, karna segalak – galaknya macan tidak akan makan anak sendiri
kan teh”
“
iya memang seperti itu ya teh”
Kami
sangat asyik mengobrol soal masa lalu kami yang sangat kelam sampai dengan masa
depan kami yang sekarang kami jalani, aduh ternyata ada yg lebih tidak
beruntung lagi dari pada aku tapi tetap semnagt kerna aku yakin allah akan
member pangeran yang baik hati dan sayang terhadap ku dan org tua ku, sayang
juga sama rani cantik, waktu sangat cepat sekali dikit lagi adzan mahrib aku
mengajak ezas pulang
“
ayo yang pulang sudah mau mahrib kasihan rani” ajak ku sambil menggendong rani
“
iya ayo sayang ku”
Ezas
pamit kepada a jangkung, a davit, teteh osih dan ade yang punya toko,
“
ayo akh semua balik dulu sudah sore tidak enak bawa anak kecil”
“iya
bang hati- hati “ sahut bang jangkung
Aku
menghampiri ezas dan duduk di blakang motornya sambil senyum – senyum sama
mereka semua di jalan aku berbincang sedikit sama ezas
“
yang itu teteh yg tadi istrinya a jangkung ya???”
“
iya x yang aku juga baru liat ko yang perempuan tadi, smalam tidak ada yang”
“
oh gitu ya yang”
“
rani tidur yang???”
“
iya rani tidur ni, cepetan ya bawa motornya mau di susuin”
“
iya sayang”
Aku
terhentak diam, menikmati indahnya jalan sore hari serasa rani mempunyai ayah
walupun bukan ayah kandungnya, aku selalu berharap laki – laki ini datang pada
ku bukan hanya meninggalkan luka seperti dulu tetapi dia memberikan kebahagiaan
untuk ku dan rani, kami sampai di rumah emak menyambut kami tetapi yang eamak
tanyain adalah rani
“
rani tidur teh???” sambil menghampiri aku
“
iya ni mak tidur”
Aku
menyodorkan rani untuk di gendong emak karena aku mau turun dari motor ezas
turun dan mengikuti ku dari belakang aku hampir lupa ternyata aku sama ezas ya
kira aku aku sama adik ku
“
masuk sini yang” kata ku sambil menarik tangannya
Ezas
menghampiri ku duduk di samping kanan ku, aku meninggalkanya karena aku mau
membuatkan kopi untuknya sambil mengambil kueh yang aku bikin tadi siang aku
menaruhnya tepat di depanya oh ternyata adzan mahrib tiba aku mengasih isyarat
ke pada ezas untuk pergi ke masjid untuk sholat mahrib dan akhirnya dia pergi
ke majid untuk sholat mahrib aku juga sholat mahrib di rumah, 10 menit lamanya
ezas kembali ke rumah ku, aku mengajaknya untuk ke rumah depan
“
ayo, kedepan yuk???” ajak ku sambil membawa kopi dan kueh di piring
“
depan mana???” tanyanya bingung
“
oh iya aku lupa kamu kan belum pernah ke sini ya, sudah ikut sajah”
Ezas
membuntuti ku di belakang
“
ini yang aku maksud yang”
“
oh, aku kan dulu belum sempat ke sini yang”
“
oh iya kamu kan langsung pergi tanpa pamit ya sayang” sambil tertawa jahat
“
sudah atuh yang jangan di bahas lagi, kamu kan hidup di masa sekarang sama aku,
yang lalu biarlah berlalu”
“
iya sayang” jawab ku memelas
Ternyata
waktu sangat cepat sekali sudah pukul 24:00 wib waktunya ezas pulang karena
besok aku masuk pagi dan dia masuk siang, ezas memang sift 2 terus dan kita
bertemu satu minggu sekali jika ezas libur baru dia berkunjung ke rumah aku,
yang penting adalah komunikasi walaupun hanya hai asal ada kabar ezas dan aku
saling percaya juga semoga sajah tidak ada perempuan lain selain aku
“
aku pulang ya sayang”
“
iya kamu hati – hati pulangnya”
“
bapak sama emak sudah tidur belum???”
“
tidak tau aku, coba sajah masuk kedalam”
Ezas
menghampiri bapak dan emak yang sedang menonton tv
“
mak pulang dulu” sambil salaman sama emak
“
pak pulang dulu” sambil salam sama bapak
“
iya hati – hati, sudah malam akh” kata bapak
Ezas
meninggalkan kami ber 3 unruk pulang ke rumahnya, belum sampai 10 menit ezas
meninggalkan ku aku sudah sms dia
“ trima
kasih ya untuk malam ini sayang, aku sayang kamu seperti semestinya tetap
seperti ini ya sama aku kamunya, love u sayang”
Mungkin
ezas masih di jalan karena dia belum membalas sms aku aekitar 15 menit berlalu
ezas membalas sms aku
“ iya
sayang sama – sama kamu istirahat ya sayang besokan masuk pagi, love u to
sayang”
Aku tidak
membalas smsnya, pagi tiba aku berangkat kerja tapi sebelum berangkat aku
selalu sms ezas untuk pamit kalau aku hari ini kerja
“ pagi
kesayngannya aku, aku berngkat ya sayang kamu jangan lupa makan ya sayang, love
u muach” isi pesan ku
Ezas
tidak membalas karna aku tau dia sedang tidur mana mungkin dia bisa membalas pesan ku, aku kerja seperti
biasannya waktu sangatlah cepat tepat pukul 15:00 ezas sms aku
“ aku
berangkat sayang kamu jangan lupa makan, pulangnya hati- hati jangan nakal saat
jauh dari aku love u to sayang ku”
“ iya
sayang, kamu berangkatnya hati- hati ya sayang, jngn lupa makan ya kamu” balas
ku
“ aku
sudah di pt sayang” balasnya
“ aku
sudah di rumah sayang” balas ku
“ aku
masuk dulu ya sayang, ingat pesan ku tadi” balasnya
Aku
tidak membalas pesannya karena kalau pulang kerja aku super repot, nguurus
rumah nggurus rani dll namanya juga ibu rumah tangga ya gitu, azhan mahrib tiba
handpone ku berbunyi ternyata sms masuk
“ aku
lagi istirahat sayang, kamu sudah makan belum???” isi pesan dari ezas
“ iya
sayang,, sudah ko sayang, kamu sudah makan belum yang???” balas ku
“ nanti
aku makanya jam 9 malam, sekarang masih kenyang sayang” balas ku
“ terus
kamu lagi apa???” balas ku
“ lagi
ngopi sayang, kamu lagi apa yang???” balasnya
“ aku
lagi tiduran sajah sama rani ni yang”balas ku
“ salam
ya untuk rani, aku masuk dulu ya sayang love u muach” balasnya
“ iya
sayng ku, kerjanya hati – hati ya kamu love u to muach” balas ku
Percakapan
kami berhenti di sini karena ezas harus kembali bekerja, tepat jam 9 malam ezas
sms aku lagi
“ sayang
aku lagi makan” isi pesan darinya
“ iya
sayang makan yang banyak ya kamu sayang ku” balas ku
“
Alhamdulillah kenyang sayang” balasnya
“ syukur
Alhamdulillah atu sayang” balas ku
“kamu
sedang apa sayang ku” balsnya
“ aku
mau tidur ya sayang, ngantuk sekali yang akunya, kamu pulangnya hati – hati ya
sayang love u muach” balas ku
“ iya
sayang ku selamat istirahat ya kamu, love u to sayang ku”
Setiap
hari kita selalu kasih kabar satu sama lain dan hingga tiba saatnya malam
minggu itu datang ezas main ke rumah
“
asalamualaikum”
“
walaikum salam” sahut mamah, ezas mencium tangan mamah
“ ada
isni mak”
“ iya
ada, annti di panggilin” kata emak
Emak
menghampiri aku di kamar sedang menidurkan rani
“ the
ada ezas noh di depan”
“ iya
mak, teteh meluncur ke depan”
Aku
menghampiri ezas dan salam padanya, aku ajak dia ke rumah depan di mana temapat
aku dan dia biasa mengobrol
“ kangen
banget aku sama kamu” sambil peluk ezas
“ sama
aku juga kangen sama kamu” sambil mencium kening ku
“ hemp
serasa satu tahun satu minggu tuh ya yang” kata ku lesu
“ iya,
tapikan sekarang sudah ketemu” katanya memandang ku
Pelukannya
pun tidak ada lepaskan krna aku sangat sayang padanya dan kangen padanya jam
menunjukan sanggat larut malam ezas pulang dan aku hanya sedih inginrasanya
ikut ezas pulang tapi kan tidak mungkin belum jadi istrinya nanti aku di marahi
mamah kami selalu komunikasi sangat lancer dan tiba pada saatnya ezas sakit dia
sma aku
“ yang
badan aku panas terus dingin yang, tidak ada org di rumah yang” smsnya
“ ya
allah, kamu minum obat atuh ya yang, minum neperon sama antalgin kalau tidak
ada minum paracetamol” balas ku
“ aku
tidak kuat yang ini, sumpah tidak enak banget badan ku” balasnya
“ aku
hatus bagai mana atu yang, aku tidak tau rumah kamu, kalau aku tau aku akan
meluncur ke sanah yang” balas ku
“ aku di
bawa ke rumah sakit sama om aku yang” balasnya
“ ananti
kabarin aku ya sayang kalau kamu parah” bals ku
Ezas
tidak membalas pesan ku hawatir sangat hawatir bnget rasanya ingin
menghampirinya sekarang karena ingin tau ke adaanya, di rumah juga rani sakit
mereka sakitnya sangat berbarengan aku tetap menunggu kabar dari ezas dan
akhirnya dia sms aku
“ aku di
rawat di klinik desti medika cikarang, yang deket jalan kereta yang, depan
bioskop yang sudah tidak terpakai kelinik baru ini sayang” isi pesanya
“ iya
sayang besok pagi aku ke sanah” balas ku
Aku
tidak bisa tidur karna rani rewel sekali dan badanya panas sekali aku kompres
dan aku gendong tetap panasnya belum juga turun ditambah perutnya kembung aku
sangat bingung rani melek terus dan akhirnya jam 3 pagi bapak dan emak mengajak
rani ke klinik
“ sini
the rani di ajak ke klinik sajah lagi mau ke beta x sajah cocok berobat di
snah” emak menyarankan ku
“
yasudah mak bawa sajah, kalau masih gitu sajah minta rawat tidak apa – apa”
kata ku dengan lesu
Emak dan
bapak meninggalkan aku, aku hanya bisa berdoa semoga dua kesayangan aku baik –
baik sajah subhanallah sekalinya di kasih cobaan sanagat berat sekali anak
sakit pacar juga sakit tapi tetap semangat aku itu yg jelas mereka semngat aku,
tidak lama emak dan bapak pulang ke rumah membawa obat rani langsung aku
minumin obatnya, rani juga langsung tidur Alhamdulillah rani agak membaik
tinggal besok pagi aku mengurus ezas, pagi datang aku bergegas merapihkan
rumah, mengurus rani, dan mengurus diri ku aku tidak sarapan aku langsung cabut
ke rumah sakit aku dia ntar dengan adik ku dohan sekalian berangkat sekolah
sesampai di rumah sakit aku binggung ezas di kamar berapa, aku telpon tidak di
angkat
“ ka
dohan ayo coba kita masuk temenin teteh dulu ya ka” kata ku sambil menarik
tangannya
“ ayo
teh” sambil mengikuti ku naik ke tangga tas
Aku
menelfon ezas dan akhirnya di angkat,
“ di
mana yang??? Aku di depan ini, kamu sebelah mana si yang??” kata ku
“ naik
ke atas lagi sayang sebelah kanan kamar ku, pintunya aku buka ini yang” katanya
Aku
mematikan telpon dan menaik ke atas dan akhirnyaketemu juga sama kamarnya,
“ sudah
ya the, dohan mau sekolah” kata dohan
“ iya
ka, kamu hati – hati ya trima kasih ya ka” senyum
Aku
masuk ke kamarnya ezas ternyata ada kaka laki- lakinya aku salaman dengan
kakanya dan aku menatap ezas rasanya sedih banget jagoan aku sakit kerjanya
lembur terus si dia haduh
“ kamu
sudah sarapan?” Tanya ku
“ blum
yang” jawabnya
“ itu
ada bubur ko” sambil menggambil buburnya
“ tidak
mau nada daun bawangnya, sarapan roti sajah ya yang” pintanya
Aku
mengambilkan roti dan air untuknya aku membukakan obatnya untuk di minum
olehnya subhanallah aku baru ini merawat pacar ku di rumah sakit mungkin ini
kenangan terindah dari ku untuknya karna aku sangat menyayanginya.
“ maksih
ya sayang” katanya sambill tersenyum
“ iya
sayang sama – sma” kata ku sambil membereskan ruangan yang di tempati ezas
Tidak
lama a reno menghampiri ku dan ezas ,
“ zas
guah pulangnya ada yang nemenin ini” kata a reno
“ yasudah” kata ezas lesu
“ yasudah” kata ezas lesu
“ a neng
aa pulang dulu ya, nanti juga mamah kesini ko neng” kata a reno sambil
menghampiri ku dan menyodorkan tangannya
“ iya a”
kata ku sambil salaman padanya
Dokter
datang untuk mengecek keadaan ezas, setelah datang dokter itu melihat ku dan
menatap ku mungkin dia mengira aku adalah istrinya padahal aku pacarnya ezas,
“ bu di
jagainya bapaknya, makanya teratur jangan ngopi terus ya bu, air infusannya mau
habis nanti ibu ke bawah ya jika air infusanya habis” jelas dokter jaga
“ iya,
dok nanti aku ke bawah” kata ku
“
yasudah ya bu, trima kasih maaf mengganggu” kata nya
“ iya
sama – sma dok” kata ku sambil tersenyum
Dokter
meninggalkan kami ber 2, aku dan ezas tidak mengobrol sepatah kata karena aku
malu dan canggung harus mengobrol apa, ezas mainan handpone sedangkan aku
membaca novel, 3 jam berlalu mamahnya datang aku langsung salaman kepada
mamahnya dan kaknya yang satu lagi ya allah perasaan campur aduk malu dan gugup
ada di hadapan ku hari ini sedangkan ezas hanya senyum – senyum sendiri sajah
memang ezas tu anaknya gitu bercanda terus bisanya tidak ada serius sms sekali
huh
“ neng”
sapa mamahnya
“ iya
mah” kata ku
“ dari
mana neng??” Tanya mamahnya
“ dari
rumah mah” jawab ku
“
maksudnya rumahnya di mana neng?” Tanya mamahnya
“ oh iya
mah, di warung pojok mah sebelum warung satu” jawab ku
“ lah
deket atu ya sama si firi” kata mamahnya
“ jauh
mah atuh” kata ku
“ neng
kenal sama fitri?” Tanya mamahnya
“ tidak
kenal mah, tapi di kasih tau sama ezas mah” kata ku
“ iya
mamah juga tidak nyangka punya mantu seperti itu, padahal papah sama mamah sayang
banget sama fitri, apa lagi papah tiap minggu main ke rumahnya bawa pepes ikan,
makan bakso ekh dia malah ngecewain kita semua” jelas mamah
“ iya
mah” sambil senyum
“ iya
mamah juga masih trauma sama mantu seperti itu neng, mamah juga bilang sama fitri
mamah terauma fit punya mantu lagi, kata fitri kan tidak semua org itu sama
mah, tapi tetap sajah mamah mah takut seperti itu lagi” jelasnya lagi
“
yasudah mah ambil hikmahnya sajah” kata ku sambil senyum
Mamah
menatap ku entah tatapan apa ini, semoga sajah mamah bisa terima aku apa adanya
aku dan ke adaan aku sekarang, tiba – tiba handpone mamah berbunyi ternyata
telpon dari papah
“ iya
pah ada apa???” kata mamah
“ ezas
sudah baikan mah ???” Tanya papah
“ iya
sudah, pah ini ada calon mantu di sini nih” kata mamah
“ papah
mau ngomong dong sma calon mantu papah mah” katanya
Mamah
langsung mengasih telponya ke aku
“
asalamualaikum” kata ku
“
walaikum salam, neng maaf ya sudah ngerepotin neng, sampai – sampai neng tidak
kerja malah ngurus ezas” kata papah
“ iya
pah, tidak apa- apa ko pah” kata ku
“ maaf
ya papah tidak nemuin neng, soalnya papah kerja” kata papah
“ iya
pah tidak apa –apa” kata ku
“
yasudah ksih mamah lagi ya” kata papah
Aku
langsung mengasih telponya ke mamah, mamah dan papah langsung mengobrol entah
apa yg di obrolin karena mamah pindah ke luar mungkin masalah pribadi antara
mamah dan papah aku pun melanjutkan membaca novel ku, memang dasar ya ezas tu
jail banget aku di foto saat membaca novel huh rasnya ingin sekali menaboknya
tapi kasihan lagi sakit, mamah menghampiri ku
“ mamah
tidur ya neng, smalam tidak bisa tidur” kata mamah
“ iya
mah tidak apa – apa ko” kata ku
Mamah
berbaring di samping ku dan aku juga ikut berbaring di samping mamah sama seren
aku tidak tahan ngantuk sekali dan akhirnya aku tidur walau sebentar, jam makan
siang tiba suster mengantar nasi dan obat untuk ezas aku menghampiri suster itu
dan memberikan makan kepada ezas
“ suapin
yang” katanya manja
“ iya
aku suapin, makan pakai sayur ya” kata ku
“ tidak
mau, aku tidak doyan sayur,” katanya
“ di
coba sajah”
Aku
menyuapinya pakai sayur dan dia malah muntah uwe
“
kenapa?” kata ku khawatir
“ tidak
enak yang,” katanya
“
yasudah telan sjah, nanti tidak pakai sayur yg penting kena nasi” kata ku
Seren
hanya senyum – senyum melihat ku dan ezas,
“ sudah”
kata ezas
Aku
menaruh piring yang isi makan siang itu ke meja dan membukakan obat untuk di
minum sama ezas di menatap ku dengan dalam aduh tatapan apa ini aku tersipu malu
, mamah bangun dari tidur karna sudah waktunya sholat dzuhur dan makan siang
“ mamah
sholat dulu ya neng” kata mamah
“ iya
mah” kata ku
Mamah
meninggalkan aku dengan ezas, seren ikut dengan mamah
Ezas
selalu menggoda ku bikin aku GR sajah dari tadi pagi hingga siang ini dia
selalu menggoda ku subhanallah laki – laki ini lagi sakit juga so soan strong
di depan aku, mama menghampiri ku dan menawarkan aku makan
“ neng
makan yu sama mamah?” tawaran mamah
“ iya
mah, nanti sajah aku mau dzuhur dulu mah” jawab ku
Aku
meninggalkan mamah, seren, dan ezas aku bergegas masuk kamar mandi dan mengambil
air wudhu, di mushollah aku sholat, setelah aku sholat seren mengintip –
ngintip aku lucu banget anak perempuan itu
Setelah
aku keluar dari mushollah mamah sedang makan sama seren aku melihat mamah makan
sama ikan aku tidak ikut makan deh habis aku tidak doyan sama ikan aku masuk ke
kamar ezas menghampirinnya dia sedang asyik main handpone aku tiduran di bawah
dia menggodaku
“
cantik, cantik banget si kamu” godanya sambil senyum senyum
Aku
hanya tersenyum dan tidak berkata apa – apa dalam hatiku ini anak ya bikin GR
guah sajah nyebelin banget nih anak kalau lagi tidak sakit guah bully nih anak
Tidak
lama mamah masuk menghampiri ku dan duduk di sebelah ku, aku mengobrol dengan
mamah seperti semestinya lagi asyik mengobrol salah satu pekerja rumah sakit
satang
“ maaf,
permisi ruangnya mau di bersihkan dulu” ucap pegawai itu
“ iya”
kata ku dan mamah
Aku
mengguling karpet yang tadi aku, mamah, dan seren tempati ooh ngeres sekali
karpet ini, aku menaruhnya di pinggir pojok tembok mamah dan seren keluar
ruangan aku menyusul, si mba itu asyik menyapu dan mengepel, mba mengepel
bagian depan
“ mba
sudah lama kerja di sini” Tanya ku
“ iya
sudah teh” jawabnya
“ org
mana mba???” Tanya ku
“ suka
tani teh” jawabnya
“ mba
bolak balik dari sukatani ke sini???” Tanya ku
“ tidak
teh, saya pulang satu minggu sekali, ini di dalam apanya ibu” Tanya mba itu
“ anak
saya mba???” jawab mamah
“ini
yang perempuan siapanya ibu” sambil menunjuk ke aku
“ mantu
saya mba, sudah punya anak 8 bulan anaknya di rumah” jelas mamah
“ yang
bener teh” Tanya mba serius
“ iya
mba, anak saya sama emak saya di rumah “ jelas ku
“ memang
mbanya org mana???” Tanya mba lagi
“ aku
org warung pojok mba, yg arah mau ke sukatani” jawab ku
“ suami
mba org mana???” Tanya mba
“ org
teleng mba” jawab ku
Mamah
dan seren hanya senyam senyum sajah melihat aku dan pegawai itu mengobrol
sesudah selesai semuanya aku, mamah, dan seren masuk ke dalam ruangan ezas,
handpone ezas berbunyi ternyata ada panggilan masuk dari a jangkukng
“ di
rawat di mana bang???” Tanya a jangkung
“
destimedika kung, deket jalan kereta depan bioskop mulia kung yang sudah tidak
terpakai itu” jelas ezas
“
yasudah bang saya otw sanah”
Telpon
di matikan dengan a jangkung kurang lebih 45 menit tiba – tiba a jangkung dan
si teteh datang mengetuk pintu
“
asalamualaikum”
“walaikum
salam” jawab ku dan mamah
“ mah
nih jangkung sama istrinya ini tmn ezas mah” jelas ezas
“ oh
iya, duduk sini neng, ” suruh mamah
“ iya
bu” sahut mereka ber 2
“ neng
sudah punya anak” Tanya mamah
“ sudah,
tapi sama suami onoh, sama yg ini belum” jelas teh osih
“ memang
org mana neng???” Tanya mamah lagi
“ org
ceger saya bu, jagawana gang telur masuk bu” jelas teh osih
Mamah
asyik mengobrol dengan teh osih handpone ku berbunyi panggilan masuk dari dohan
“ iya
kenapa kka???” sahut ku
“ the
suruh pulang sama mak emung, rani mau ke dokter hana” jelas ka dohan
“
yasudah jemput atuh ya, kalau sudah sampai depan sms” kata ku
“
yasudah dohan otw”
Aku
mematikan telpon dari dohan
“ dari
siapa ???” Tanya ezas
“ dari
dohan mau bawa rani ke dokter hana” kata ku
“
anaknya sakit kamu malah di sini, nemenin ezas” jelas mamah
“ isni
di suruh ke sinih sama mamah, ngurusin ezas agar adil semuanya mah” jawab ku
¼ jam
lamanya dohan sampai di depan, aku melihatnya dari jendela
“ mah
aku pamit ya sudah sore juga mau bawa rani ke dokter hana” pamit ku sambil
mencium tangan mamah
“ iya
sudah biarin si ezas mah jangan di pikitin sudah besar juga, ada mamah juga di
sini yg merawat yg penting rani sehat” jelas mamah
Aku
menghampiri ezas
“ jangan
lupa minum obatnya, makan yg banyak biar sehat agar bisa ngelancong ke rumah
aku” jelas ku
Ezas
hanya tertawa dan mengangguk sajah,
Aku
meninggalkan ezas, mamah, seren, teh osih, dan a jangkung dan menghampiri dohan
yang menunggu ku di depan
“ rani
mau ke dokter hana ka?” Tanya ku
“ iya
teh, suruh mak emung” jelas dohan
Aku
langsung terdiam sebentar, sesampailah di rumah aku menggendongnya dan
menciumnya badanya anget tidak panas sudah kentut juga mungkin rani hanya lagi
rewel sajah, malam tiba haduh rani bikin aku galau sajah kamu nak masih sajah
melek diam tidak nangis dan tidak ngapa – ngapain apa karena perutnya kembung
sudah aku tampal pakai daun jarak tapi sehabis di tampal rani kentut dan dia
mulai aktif, ezas juga besok pulang heran aku sama rani ezas mendingan rani
juga sama punya ikatan batin banget mereka padahal mereka baru kenal, semua
berlalu dan berjalan semestinya rani sembuh ezas juga sembuh seminggu berjalan
setelah ezas sakit aku dan ezas seperti biasanya saling komunikasi satu sama
lain dan tiba pada waktunya ezas mengajak ku ke rumahnya, awalnya aku tidak mau
karna aku ingin dia menyelesaikan masalhnya terlebih dahulu dengan mantan
istrinya tapi apa boleh buat aku langsung di ajak ke rumahnya
“
asalamualikum” kata ku
“
walikum salam,” sahut mamah
“ tanteh
kangen” seren memeluk ku
“ pah,
ada yg main ke gubuk kita ini pah” panggil mamah
“mamah
sama sajah aku juga gubuk” kata ku
Keluarlah
papah menghampiri ku, bergegas aku mencium tanganya
“ ekh,
ini yang kemarin di rumah sakit” Tanya papah
“ iya
pah” jawab ku
“
kemarin papah kerja jadi tidak bisa nemuin” jelas papah
“ iya
pah” jawab ku
“dari
mana neng?” Tanya papah
“ dari
warung pojok pah, kp.pulo” jawab ku
“lah
deket sama fitri ya” sambar mamah
“fitri
mah blokang mah, aku sebelum warung satu mah” jelas ku
“ iya
papah tau, tempat papah main kecil dulu itu neng” jelas papah
“ iya
pah” jawab ku
“ iya
mamah tuh, masih trauma punya mantu pas tau kelakuan fitri seperti itu, mamah
tidak nyangka sama sekali, dulu sering main ke rumah ezas tidak ada di tungguin
sama dia di rumah, ekh pas ketauannya sekarang sesudah nikah sifatnya seperti
itu” jelas mamah
“ iya
neng, itu juga hajatan dangdut kurang, kembang kurang minta sama papah, malam –
malam papah langsung ke tempat kerja ngambil uang si ezasnya takut banget sama
si fitri” jelas papah
“
namanya juga anak muda pah mah” jawab ku
“ makan
tu cinta zas” celetuk papah
Padahal
hanya mengobrol sebentar waktu sudah malam sajah, aku masih betah di rumah ezas
org tuanya itu loch yg bikin aku betah welcome terus baik juga sama aku
subhanallah jika aku mempunya mertua seperti ini akan ku perlakukan seperti org
tua ku sendiri ujar ku dalam hati
“ mah
pah sudah malam isni pamit ya, takut di cariin org rumah?” pamit ku sambil
mencium tangan papah dan mamah
“ iya
neng hati – hati ya” ujar mereka ber 2 sambil mengantar ku ke depan pintu
aku
senyum – senyum sendiri saat melihat ezas, ternyata ezas sayang banget ya sama
istrinya yg dulu tapi ko sekarang bisa benci gitu ya, tapi kalau kata aku dia
tidak benci mungkin hanya kesal semata suatu hari nanti juga akan balik lagi
seperti dulu krna hati seseorg tidak ada yg tau yang tau hanya allah dan allah
yg selalu membolak balikan hati manusia,
“ ayo
naik, jadi ngelamun” ajak ezas
Aku
menghampirinya duduk tepat di belakangnya sambil memeluknya
“ kamu
kenapa???” Tanya ezas
“ tidak
apa- apa???”
“ kita
mau pulang kan yang???” Tanya ezas
“ iya”
jawab ku
Aku
hanya terdiam memikirkan satu hal, apa mungkin secepat itu ezas melupakan fitri
sehingga bisa sayang sama aku, entah lah aku juga tidak mengerti dengan semua
ini tapi apa boleh buat jalannya sudah seperti ini ya harus jalanin sajah
kedepannya liaht nanti saja, perjalanan cinta ku dan ezas tetep berjalan mulus
– mulus sajah tidak pernah ada terpaan apapun karna kita saling dewasa sehingga
bisa memahami satu sama lain ya kan.
Dan tiba
pada akhirnya ayah ku menegur ezas untuk mempersunting ku sepontan aku kaget
baru kali ini ayah ku menegur laki – laki di hadapan ku ya allah ayah ku
ternyata diam – diam memperhatikan aku juga.
“ zas
ini, ezas sudah siap buat rumah tangga sama isni???” Tanya bapak
“ iya
pak, ezas sudah siap pak” jawabnya
“ kalau
sudah siap cepet atu nikahin isni, mumpung ezas masih muda isni juga sama, di
tambah bapak juga lagi sehat, isni juga sudah lepas masa idah sudah satu tahun”
jelas bapak
“ iya
pak, nanti ezas bilang ke org tua ezas untuk ke rumah bapak, untuk bicarakan
kapan waktu yg tepat untuk isni dan ezas menikah” jawab ezas
“ ya
syudah ya zas, hanya itu sajah yg bapak tanyain” jelas bapak
“ iya
pak” jawab ezas
Bapak
meninggalkan ezas dan aku, haduh serasa mimpi bapak berani menegur laki – laki
yang baru dia kenal seumur – umur baru melihat bapak seperti ini subhanallah
bapak ku tidak nyangka aku juga.
Setelah
kejadian ini seminggu tidak lama mamahnya ke rumah aku untuk membicarakan pernikahan
ku dengan ezas mamahnya bertemu dengan kedua org tua ku di rumah aku tidak tau
apa yg mereka bicarakan karna itu urusan org tua aku hanya tau insyaallah kami
menikah di bulan January 2018, hubungan kami pun baik – baik saja hingga
akhirnya aku dan ezas liburan tepat tanggal 01 november 2017 hari jumat aku dan
ezas berlibur ke kota tua di Jakarta, ini pertama aku naik KRL dengan calon
suami ku, hari ini ezas juga sangan membuat ku jengkel hingga aku ingin rasanya
pulang ke rumah entahlah dia kenapa???? Rasanya ingin aku tampol sajah anak itu
huhuh, pejalanan ku dan dia sangat memuaskan hingga akhirnya aku dan dia pulang
ke rumah tepat jam 01 : 00 malam aku baru turun dari kereta aku sangat lapar
sekali akhirnya kami memutuskan untuk makan pecel ayam kami sampai muter –
muter tetapi tukang pecel sudah tutup tapi ada satu yg masih buka, aku
menghampiri tukang pecel
“ teh
masih ada” Tanya ku
“ iya
masih, mau apanya???” Tanya teteh pecel
“ aku
mau paha, sama tusukan, tempe tahu ya teh, pakai nasi???” jelas ku
“
nasinya habis teh”
“ hah
yasudah, sotonya satu ya teh” pinta ku
“ iya
teh, tunggu sebentar ya”
Aku
hanya tersenyum dan mengangguk, ezas menghampiri ku sambil senyum – senyum
“
nasinya nhabis yah???” kata ku
“ iya
sudah tidak apa – apa, kan ada nasi uduk bun” kata ezas
“ iya ya
yah”
Aku
langsung menatap ezas, dan berkata dalam hati ku “ ya allah jangan pernah kau
pisahkan kami karana aku sangat membutuhkanya hingga saat ini dan nanti aku
butuh laki – laki seperti ezas, semoga dia tidak pernah berubah sampai kami
menikah amiin”
“ teh
ini lauknya” sambil menyodorkan tanganya kepada ku
“ iya
teh, berapa ya teh???” Tanya ku
“ 26000”
“ ini
teh” sambil menyodorkan uang
“
kembalinya teh”
“ oh iya
trima kasih ya teh” kata ku
“ sama –
sama” balasnya
Aku
menghampiri ezas
“ ayo
yah” kata ku mengajaknya
Aku dan
langsung cabut untuk ke rumah sesampai di rumah orng rumah sudah pada tidur
akhirnya kami makan ber 2 dan benar di rumah tidak ada nasi
“ nih
yah uduknya, tidak ada nasi biasa ayah, kalau aku tidak di rumah tidak ada yang
masak ayah”
“ iya
sudah tidak apa – apa bunda”
Aku ke
kamar dan mengasih satu bungkus nasi uduk untuk emak,
“ baru
pulang teh” Tanya emak
“ iya”
jawab ku
“ sudah
makan belum, ezas mana????’
“ lagi
makan di dapur”
Aku
pergi meninggalkan kamar kembali lagi menghampiri ezas, aku dan ezas makan ber
2 di dapur setelah ini hu bungan kami berjalan apa adanya sesuai waktu yg
mengiringinya, dan tepat pada tanggal 27 desember 2017 kami bertengkar hebat
hingga dia marah bahkan sangat marah pertengkaran kami di mulai melalui pesan
singakat dari ezas
“ aku
besok libur tetapi mau ke cn ngambil gajih?”
“ terus
nikahnya kapan???, kamu bilang tanggal 28 jadi batal pernikahnnya?”
“ sabar
apa, tidak sabar banget jadi org”
“
bukanya sabar atau tidak sabar, malu sama saudara aku yg sudah tau kalau aku
tgl 28 mau nikah sama kamu”
“ kan
kamu yg bilang sendiri tidak usah kasih tau siapa-siapa hanya keluarga aku dan
kamu sajah”
“
namanya org bahagia masa iya tidak boleh di kasih tau, kamu berarti hanya
janji- janji sajah sama aku tapi apa tidak di tepatin janjinya, katanya juga
mau bawa mamah ke rumah mana sampai tanggal 28 besok mamah kamu belum ke rumah
coba, aku bukan boneka yg bisa kamu mainin aku punya perasaan”
“ yaudah
besok sore tunggu sajah di rumah guah akan bawa mamah ke rumah luh”
“
yasudah aku tunggu”
Pesan ku
tidak di balas sama ezas hingga aku mengirim pesan terus terusan hingga tiba waktunya malampun tiba
ezas membawa org tuanya ke rumah ku. Tgl 28 desember 2017 pertemuan kelurgapun
di mulai antara org tua ku dan orng tuanya, ini memang urusan orng tua aku dan
ezas tidak ingin ikut campur dengan masalah ini pada akhirnya keputusan pun di
tentukan hari pernikahan kami di tetapkan pada tanggal 31 desember 2017.
Inilah
akhir dari sebuah cerita kami, kami sempat berpisah 5 tahun lalu dan
mendapatkan org yg salah sehingga kami di pertemukan kembali hingga akhirnya
menikah.
Tepat
pada tanggal 31 desember jam 20:00 malam ezas mengkrarkan janji suci pada ku di
depan org tua ku, org tuanya, dan di depan bapak amil di sinilah akhir dari
sebuah cerita cinta kami dan akhirnya kami menikah.
0 komentar
Posting Komentar