Iklan

Senin, 08 April 2019

Ketika Dia Pergi Dan Datang Kembali


Tepat pada tanggal 1 agustus 2012 pertemuan ku padanya di social media, dia yang selalu komen di satus status facebook ku laki – laki ini yang sangat amat menjajikan aku kebahgiaan ke dekatan ku pun di mulai dengannya dia inbox aku di facebook
“ hai , boleh kenalan tidak ???”
Aku langsung membalasnya “ iya boleh”
“ nama ku ezas “
“ nama aku isni, kamu anak mana???”
“ aku anak teleng, boleh minta no handpone kamu?”
Iya boleh ini, 089xxxxxxxxx”
“lanjut sms ya” aku tidak membalas pesan darinya dan tidak lama kemudian handpone ku berbunyi ternyata ada sms masuk dan itu sms dari ezas,
“ isni ni aku ezas” aku langsung membalas pesan dari ezas  “ iya ezas”
“ kamu lagi apa???”
“ lagi duduk sajah, kamu sendiri ???”
“ lagi di depan computer nih, aku kan jaga warnet “
“ oh gitu ya”
“ kamu sudah makan blum???”
“ aku sudah makan ko “
Pesan ku tidak di balas – bals lagi sama ezas mungkin dia sibuk atau dia tidak punya pulsa lagi hari – hari ku selalu bersama dia lewat sms dan facebook sampai pada akhirnya dia ingin bertemu dengan ku,
Ezas kirim pesan ke handpone ku “ ni nanti malam ketemuan yuk” aku langsung membalasnya “ iya boleh, habis isya sajah ya”
“ok habis isya ya ni” aku tidak membalas pesan dari ezas dan tiba waktunya dia sms aku lagi “ jadi nggak ni ketemuanya” langsung ku balas “ iya jadi zas, kamu di mana??? “
“ aku lagi di jalan ni, aku ber 2 sma tman ku”
“ iya ok, warung pojok ya tau kan kamu”
“ iya tau”
“ kalau sudah sampai warung pojok telpon sajah ya zas”
ezas tidak membalas pesan ku mungkin dia sibuk bawa motor di perjalanan yang sangat jauh
tidak lama kemudian ezas menelpon ku
“ di mana ni???, sudah sampai warung pojok ni”
“iya sudah tungguin sajah, aku kesitu”
“ pakai baju warna apa ni???”
“ aku pakai baju warna orange ya zas, kamu yang mana aku mau sampai ini”
“ mio merah aku ber 2 ini,”
“ oh iya, sudah matiin atuh telponya” ezas lngsung mematikan telponya dan aku menghampirnya sambil jabat tangan entah perasaan apa ini setelah aku menjabat tanganya ada yang berbeda dari diri ku apa mungkin aku suka sama ezas tapi tidak mungkin aku baru ketemu sama dia masa iya aku langsung suka sama ezas hemmpp
“ mau ke rumah apa mau disini???”
“ di sini sajah, hanya sebentaran ko, nanti sajah ke rumahnya kalau ada waktu panjang”
“ terus sekarang mau balik”
“ iya”
“ yasudah hati- hati ya”
Setelah pertemuan ku dan ezas, semakin hari dia selalu sms aku inbox facebook dan sampai pada akhirnya tepat tanggal 14 april 2012 aku menjadi kekasihnya perjalan ku masih panjang pikir ku dia laki – laki yang amat sangat bisa membahgiakan ku  yang bias terima aku apa adanya dan aku berharap banyak padanya,
Kami selalu komunikasi dan tiba pada malam takbir idul fitri kami jalan ke luar aku di ajak ke tempat tongkronganya senangnya dan bahagiannya aku bias bareng dia dan aku bilang
“ besok siang kamu ke rumah ya ketemu mamah sama papah jangan kemana mana ya kamu”
“ iya besok aku ke rumah kamu ko, tenang sajah”
Waktu sudah larut malam aku mengajak ezas pulang ke rumah ku
“ ayo yang pulang sudah malam takut di cariin org rumah”
“ ayo”
 aku bergegas menghampirinya yang sedang menyalakan motornya aku duduk di belakangnya sambil memeluknya erat terlintas di fikiran ku aku tidak mau dia pergi dari hidup ku sudah capai rasanya aku berkelana dalam percintaan dan ini waktunya untuk serius bersama dirinya , tak terasa aku sudah sampai rumah turunlah aku dari motornya
“ pulangnya nanti sajah, masih sore ko yang”
“ iya sayang”
Aku duduk di sampingnya alangkah bahagianya hidup aku saat bersamnya, malam semakin larut dan akhirnya dia pamit untuk pulang
“ aku pulang ya tidak enak sudah malam” aku hanya menganggut padahal aku sangat kecewa dia minta pulang aku masih ingin bersamnya
Pergilah dia dari hadapan ku, pagi pun tiba aku sms ezas “ bangun sayang sholat idul fitri yank”
Ezas tidak membalas pesan ku aku rasa dia juga lupa hari ini dia harus ke rumah ku, rasa sedih yang mendalam ku rasakan sekian kalinya aku meneteskan air mata untuk orang yang aku sayangi, aku sabar menunggu kabar darinya, tiba lah sore ezas menghubungi ku dan pamit pergi ke pangandaran
“ yank maaf ya aku tidur baru bangun jadi tidak ke rumah kamu, aku mau ke pangandaran ya sayang hari ini aku barangkat kamu mau oleh – oleh apa sayang????”
“ iya sayang tidak apa – apa, aku tidak minta apa – apa asal kamu balik ke sini dengan selamat ya sayang”
“ iya sayang pasti itu mah atu, kamu sudah makan???”
“ iya aku sudah makan ko sayang, jangn lupa komunikasi ya sayang ku,??”
“ pasti aku akan kabarin kamu terus sayang, aku brangkat ya sayang kamu jaga diri baik – baik ya sayang love u “
“ iya sayang kamu hati – hati di jalan ya sayang, love u to”
Setiap jam aku menunggu kabar darinya entah dia tidak mengabari ku juga aku tunggu besok sama sajah dia tidak ada kabar sama sekali dan sampai seminggu lebih dia tidak pernah ada kabar entah dia pergi kemana dia meninggalkan ku tanpa ada kata putus tanpa ada kata yang memisahkan ku denagnya tanpa ada penjelasan yang aku dengar darinya tetapi aku tetap menunggunya hingga pada waktunya aku melihatnya up date status di facebook dia sudah punya wanita lain, hancurnya hatiku dan harapan ku setega itu dia menyakiti ku, setega itu dia meninggalkan ku dia lupakan aku untuk cintanya yang baru. Dia pergi dengan wanita yang sangat cantik mungkin bisa dibilang lebih sempurna dari diriku.
Kesel, sedih, dan kecewa campur aduk janjinya tidak pernah bisa di tepati untuk ku. di situ aku mulai tidak pernah mengharapkanya dia lagi aku mulai mencoba melupakannya untuk selamanya waktu berjalan dengan begitu cepat sampai akhirnya 5 tahun berlalu entah ini namanya apa???, aku bertemu dengannya lagi di facebook dengan keadaan ku berbeda aku ibu dari seorg anak satu, ku adalah janda anak satu aku mencoba untuk add facebooknya dan dia mengonfir facebook ku tak lama iya inbox aku
“ hai”
Aku langsung membalsnya
“ hehe apa”
“ gimana kabar? Sehat kah? Sudah punya anak brapa ni?”
“ Alhamdulillah sehat, punya anak satu om, tapi tidak punya suami.”
“ lah sma yang kemarin kenapa memang coy? Guah sajah baru cerai, berapa tahun anaknya ni? Sabar ya ni”
“ yang kemarin ceritanya panjang seperti jalan kereta pak, lah ko bias? Alhamdulillah punya anak satu, anaknya perempuan usianya baru 8 bulan ko,”
“ sudah tidak sejalan ni ribut kecil jadi gede kelurganya terlalu ikut campur tapi blum ada anak gw kdrt juga kaga berani gw mah mukul perempuan tau sendirilah dulu, bagi wa dong”
Aku tidak membalas pesanya tapi dia sudah ada di bbm
“ ping”
“ pong”
“ lagi apa ni???”
“ duduk sajah, bapak lagi apa”
“ lagi kumpul sama teman ni” aku dan dia selalu komunikasi dan sampai pada akhirnya dia meminta ku kemabali kepelukannya
“ ni mau tidak kita kembali seperti dulu lagi”
“ hah, aku istiqoroh dulu ya minta jalan sama allah tunggu jawabn aku ya”
Setelah aku sholat istiqoroh allah mengasih jawaban bahwa dia memang org yg selalu muncul di setiap sholat dan mimpi ku dan akhirnya aku memutuskan untuk kembali padanya, mungkin waktu itu dia memang mempunyai salah pada ku luka ku terhadapnya juga begitu besar sehingga ku berat untuk memaafkanya tetapi akumencoba untuk mengulang kembali kisah dulu yang ku lalui dengannya mungkin ke sempatan ke 2 ini yang bisa menyadarkan dirinya bahwa dulu aku sangat menyayanginya,
Handpone ku berbunyi
“ ping “
Bbm masuk ternyata dari laki – laki yang aku harapkan
“ ping juga dari mana sajah baru kasih kabar”
“ maaf habis bangun tidur, lagi apa sudah makan blum??”
“ iya tidak apa – apa, sudah ko pak, bapak sendiri bagaiman???”
“ sudah juga, bagaimana jawabanya???”
“ bismilah hirohman nirohim, iya aku mau mengulang kisah 5 tahun lalu tapi ada syaratnya”
“ iya terima kasih ya bu, apa syaratnya”
“ ini syaratnya
1.      harus kasih kabar ke aku
2.      setia sama aku
3.      selalu bilang I Love u
4.      jangan pernah tinggalin aku
5.      luangkan waktu kamu untuk aku  
6.      harus jujur sama aku
7.      saling percaya
sudah cukup untuk aku bagaimana ???”
“ iya ok aku ikut semua itu”
“ trima ksih ya yang”
“ iya sama – sama aku brangkat kerja dulu ya kamu jangan lupa makan ya sayang love u”
“ iya sayang kerjanya hati – hati ya kamu, jangan lupa makan juga kamu love u to sayang”
didalam benak ku hanya ada pertanyaan apa mungkin dia jodoh aku sekian lama kita tidak berjumpa tetapi sekarang berjumpa kembali tanpa di rencanakan bahkan kami berdua sama – sama terluka  dengan masa lalu kami ber 2, tapi harapan aku dia laki – laki yg datang di masa sekarang untuk ku menjadi imam yg baik untuk aku dan anak ku nanti jika allah menghendaki semua ini, semoga sajah allah memeng mengutusnya untuk aku
Tepat pada tanggal 30 april 2017 pertemuan pertama ku dengannya setelah 5 tahun lalu malam ini aku bertemu dengannya rasa haru, kesal campur aduk semua ada di hati aku ingin rasanya meluangkan amarah ku, kenapa dia meninggalkan aku apa salah aku hal itu yang ingin aku tanyakan kepadannya,,
“ yang boleh nanya???”
“ iya boleh, knapa memangnya???”
“ tolong jelasin kenapa dulu kamu ninggalin aku gitu sajah?”
“ iya yang maaf ya sayang, ceritanya gini yang aku pacaran sama yang onoh lalu pas aku pulang dari panggandaran dia nemuin aku yang terus dia ngancem bunuh diri kalau aku tidak sama dia lagi, itu alasan aku ninggalin kamu”
“ oh gitu ya yang”
“ iya sayang, sudah akh tidak usah di bahas yg lalulalu yang, kamu hidup sekarang sama aku di masa depan sayang bukan di masa lalu”
Aku serentak hanya diam tidak berkata apa – apa, subhanallah cetek sekali pikiran wanita itu tapi tidak apa –apa lah mungkin dulu ezas di butakan sama yang namanya cinta dan sekarang mungkin dia sudah sadar mana yang tulus dan mana yang hanya main – main semata.
“ sudah malam pulang yuk” ajak ku sambil mengenggam tanganya
“ ayo, tapi beli martabak dulu ya  buat org rumah kamu”
Aku hanya diam dan tersenyum, di sepanjang jalan aku tidak berkata apa –apa padanya aku merasa canggung sajah 5 tahun tidak pernah bertemu dengannya ini juga serasa mimpi tapi di bilang mimpi ini nyata dia ada di hadapan ku bahnkan aku peluk erat dirinya, entah waktu sangat tidak bersahabat pada ku, cepat sekali aku dan dia sampai rumah dan aku turun dari motornya
“ hati – hati ya kamu”
“iya sayang,”
Dia langsung putar balik dan meninggalkan ku di depan rumah aku langsung masuk ke dalam rumah dan membangunkan emak,
“ mak ada titipan dari ezas”
“ orgnya mana tidak di ajak mampir?” sambil menatap ku
“ sudah malam besok sore juga akan kesini, mau jalan sama rani entah kemana”
“yasudah sudah malam tidur sanah kamu”
Aku naik ketempat tidur meninggalkan emak yang sedang asyik dengan martabaknya, aku tidak bisa tidur aku ambil hanpone dan bbm ezas
“ trima kasih ya untuk mala ini, kamu sudah buat aku bahagia dengan cara mu tetap seperti ini ya sayang, jangan ada niatan untuk tinggalin aku ya sayang, jangan lupa besok sore ya”
“aku sudah di toko yang, iya sayang sama – sama tidak akan aku tinggalin kamu lagi”
Aku tidak membalas bbmnya karna aku ketiduran memang itu sudah kebiasaan aku dari dulu hingga sekarang masih membawa sifat ku yang seperti ini rasanya tidak bisa menghilangkannya, pagi datang aku bangun sangat pagi karena memang tugas ku sebagai seorg ibu harus bangun pagi dan bebenah rumah sebelum semuannya bangun,
Jam menunjukan pukoul 08:00 aku bbm ezas.
“ yang “
Aku menunggu balasanya tapi dia tidak membalas juga mungkin dia masih tidur tapikan dia punya janji sama aku katanya dia mau ajak aku dan rani nyore semoga sajah nanti dia bangun,
Rasanya sangat bête tidak bbman sama ezas, tapi apa boleh buat mungkin dia lelah dan butuh istirahat aku tidak boleh egois kan jadi wanita, dari pada aku bête aku memutuskan untuk bikin kue putri ayau asharpun tiba dan ternyata ada bbm masuk oh itu dari ezas
“ pinga”
“ pong, darimana kamu?”
“ aku baru bangun tidur sayang ku, maaf ya”
“ iya tidak apa – apa ko sayang, kamu jadikan ke sininya???”
“ iya jadi sayang, aku mandi dulu ya sayang habis mandi langsung otw tmpat kamu ya sayang”
“ ok sayang, aku tunggu ya”
“ iya sayang”
aku langsung mencari emak yg membawa main rani entah kemana tetapi aku langsung menemukan emak ternyata emak ada di rumah bu de rizki,
“ ma kayo pulang rani mau di mandiin??”
“ memang jadi nyorenya”
“iya jadi, nanti juga dia kesini mak”
Emak meninggalkan rumah bude riski sambil merangkul ku dan bergegas pulang sesampai di rumah aku langsung memandikan rani, memang tugas ku seperti itu setiap hari pagi dan sore rani mandi dengan ku karena aku adalah ibunya, tak lama bbm ku bunyi
“ ping”
“iya kenapa yang??”
“aku otw nih dut”
“ok hati – hati di jalan aku tunggu di rumah ya”
Ezas tidak membalas bbm dari ku mungkin dia sedang di jalan, aku dan rani sudah rapih aku menunggunya kurang lebih lumayan lama mungkin macet x ya, serasa jauh banget dari teleng ke warung pojok haduh atau ezas nyangkut dulu x ya di toko, tapi tidak apa – apalah menunggu lama juga, dan akhirnya yg di tunggu datang juga aku menunggu ezas di bawah pohon jambu di ayunan tempat biasa aku dan rani main ezas datang
“ asalamualaikum” sambil ke liling salaman sama org yg di sekitar ku
“walaikum salam”
 “ mak teth berangkat ya???” sambil mencium tangan emak
“ iya hati – hati teh”
Aku dan ezas meninggalkan emak dan seluruh ibu – ibu yang sedang mengobrol di ayunan aku langsung duduk di belakang ezas di sepanjang jalan aku hanya terdiam dan tidak bicara apa – apa ezas juga sama, tidak lama kita sampai juga di tempat tujuan
“ asalamualaikum”
“ walaikum salam” jawab salah satu temannya
“ lagi pada ngapain itu???”
“ eth bang ezas, ngopi ni bang???”
“ iya boleh”
“ ini teteh bang, cepet banget bang punya anknya”
“ iya dong,mantepkan”
Ada seorg wanita yang menghampiri ku, aku dan dia berkenalan
“ teh ” sapanya
“ ekh iya teh,”
“ berapa bulan ini teh anknya” tanyanya sambil memegang tangan rani
“ 8 bulan teh, teteh sudah punya anak???”
“ sudah, tapi di rumah sama emak”
“ oh di rumah, teteh kerja”
“ iya saya kerja di diskotik teh, kerjannya malam terus”
“ teteh tinggal di sini apa bagaimana????”
“ iya saya tinggal di sini sama si jangkung”
“ jangkung itu suami teteh???”
“ bukan teh, dia pacar saya, dari saya cerai sama yang onoh satu hari si jangkung sudah deketin saya teh, yasudah sayah juga mau sama dia, padahal saya tidak di bolehin pacaran sama jangkung karna dia banyak tatonya teh”
“ bagaimanapun dia kalau memang sayang sama kita kenapa tidak untuk kita pertahanin teh, karna segalak – galaknya macan tidak akan makan anak sendiri kan teh”
“ iya memang seperti itu ya teh”
Kami sangat asyik mengobrol soal masa lalu kami yang sangat kelam sampai dengan masa depan kami yang sekarang kami jalani, aduh ternyata ada yg lebih tidak beruntung lagi dari pada aku tapi tetap semnagt kerna aku yakin allah akan member pangeran yang baik hati dan sayang terhadap ku dan org tua ku, sayang juga sama rani cantik, waktu sangat cepat sekali dikit lagi adzan mahrib aku mengajak ezas pulang
“ ayo yang pulang sudah mau mahrib kasihan rani” ajak ku sambil menggendong rani
“ iya ayo sayang ku”
Ezas pamit kepada a jangkung, a davit, teteh osih dan ade yang punya toko,
“ ayo akh semua balik dulu sudah sore tidak enak bawa anak kecil”
“iya bang hati- hati “ sahut bang jangkung
Aku menghampiri ezas dan duduk di blakang motornya sambil senyum – senyum sama mereka semua di jalan aku berbincang sedikit sama ezas
“ yang itu teteh yg tadi istrinya a jangkung ya???”
“ iya x yang aku juga baru liat ko yang perempuan tadi, smalam tidak ada yang”
“ oh gitu ya yang”
“ rani tidur yang???”
“ iya rani tidur ni, cepetan ya bawa motornya mau di susuin”
“ iya sayang”
Aku terhentak diam, menikmati indahnya jalan sore hari serasa rani mempunyai ayah walupun bukan ayah kandungnya, aku selalu berharap laki – laki ini datang pada ku bukan hanya meninggalkan luka seperti dulu tetapi dia memberikan kebahagiaan untuk ku dan rani, kami sampai di rumah emak menyambut kami tetapi yang eamak tanyain adalah rani
“ rani tidur teh???” sambil menghampiri aku
“ iya ni mak tidur”
Aku menyodorkan rani untuk di gendong emak karena aku mau turun dari motor ezas turun dan mengikuti ku dari belakang aku hampir lupa ternyata aku sama ezas ya kira aku aku sama adik ku
“ masuk sini yang” kata ku sambil menarik tangannya
Ezas menghampiri ku duduk di samping kanan ku, aku meninggalkanya karena aku mau membuatkan kopi untuknya sambil mengambil kueh yang aku bikin tadi siang aku menaruhnya tepat di depanya oh ternyata adzan mahrib tiba aku mengasih isyarat ke pada ezas untuk pergi ke masjid untuk sholat mahrib dan akhirnya dia pergi ke majid untuk sholat mahrib aku juga sholat mahrib di rumah, 10 menit lamanya ezas kembali ke rumah ku, aku mengajaknya untuk ke rumah depan
“ ayo, kedepan yuk???” ajak ku sambil membawa kopi dan kueh di piring
“ depan mana???” tanyanya bingung
“ oh iya aku lupa kamu kan belum pernah ke sini ya, sudah ikut sajah”
Ezas membuntuti ku di belakang
“ ini yang aku maksud yang”
“ oh, aku kan dulu belum sempat ke sini yang”
“ oh iya kamu kan langsung pergi tanpa pamit ya sayang” sambil tertawa jahat
“ sudah atuh yang jangan di bahas lagi, kamu kan hidup di masa sekarang sama aku, yang lalu biarlah berlalu”
“ iya sayang” jawab ku memelas
Ternyata waktu sangat cepat sekali sudah pukul 24:00 wib waktunya ezas pulang karena besok aku masuk pagi dan dia masuk siang, ezas memang sift 2 terus dan kita bertemu satu minggu sekali jika ezas libur baru dia berkunjung ke rumah aku, yang penting adalah komunikasi walaupun hanya hai asal ada kabar ezas dan aku saling percaya juga semoga sajah tidak ada perempuan lain selain aku
“ aku pulang ya sayang”
“ iya kamu hati – hati pulangnya”
“ bapak sama emak sudah tidur belum???”
“ tidak tau aku, coba sajah masuk kedalam”
Ezas menghampiri bapak dan emak yang sedang menonton tv
“ mak pulang dulu” sambil salaman sama emak
“ pak pulang dulu” sambil salam sama bapak
“ iya hati – hati, sudah malam akh” kata bapak
Ezas meninggalkan kami ber 3 unruk pulang ke rumahnya, belum sampai 10 menit ezas meninggalkan ku aku sudah sms dia
“ trima kasih ya untuk malam ini sayang, aku sayang kamu seperti semestinya tetap seperti ini ya sama aku kamunya, love u sayang”
Mungkin ezas masih di jalan karena dia belum membalas sms aku aekitar 15 menit berlalu ezas membalas sms aku
“ iya sayang sama – sama kamu istirahat ya sayang besokan masuk pagi, love u to sayang”
Aku tidak membalas smsnya, pagi tiba aku berangkat kerja tapi sebelum berangkat aku selalu sms ezas untuk pamit kalau aku hari ini kerja
“ pagi kesayngannya aku, aku berngkat ya sayang kamu jangan lupa makan ya sayang, love u muach” isi pesan ku
Ezas tidak membalas karna aku tau dia sedang tidur mana mungkin dia  bisa membalas pesan ku, aku kerja seperti biasannya waktu sangatlah cepat tepat pukul 15:00 ezas sms aku
“ aku berangkat sayang kamu jangan lupa makan, pulangnya hati- hati jangan nakal saat jauh dari aku love u to sayang ku”
“ iya sayang, kamu berangkatnya hati- hati ya sayang, jngn lupa makan ya kamu” balas ku
“ aku sudah di pt sayang” balasnya
“ aku sudah di rumah sayang” balas ku
“ aku masuk dulu ya sayang, ingat pesan ku tadi” balasnya
Aku tidak membalas pesannya karena kalau pulang kerja aku super repot, nguurus rumah nggurus rani dll namanya juga ibu rumah tangga ya gitu, azhan mahrib tiba handpone ku berbunyi ternyata sms masuk
“ aku lagi istirahat sayang, kamu sudah makan belum???” isi pesan dari ezas
“ iya sayang,, sudah ko sayang, kamu sudah makan belum yang???” balas ku
“ nanti aku makanya jam 9 malam, sekarang masih kenyang sayang” balas ku
“ terus kamu lagi apa???” balas ku
“ lagi ngopi sayang, kamu lagi apa yang???” balasnya
“ aku lagi tiduran sajah sama rani ni yang”balas ku
“ salam ya untuk rani, aku masuk dulu ya sayang love u muach” balasnya
“ iya sayng ku, kerjanya hati – hati ya kamu love u to muach” balas ku
Percakapan kami berhenti di sini karena ezas harus kembali bekerja, tepat jam 9 malam ezas sms aku lagi
“ sayang aku lagi makan” isi pesan darinya
“ iya sayang makan yang banyak ya kamu sayang ku” balas ku
“ Alhamdulillah kenyang sayang” balasnya
“ syukur Alhamdulillah atu sayang” balas ku
“kamu sedang apa sayang ku” balsnya
“ aku mau tidur ya sayang, ngantuk sekali yang akunya, kamu pulangnya hati – hati ya sayang love u muach” balas ku
“ iya sayang ku selamat istirahat ya kamu, love u to sayang ku”
Setiap hari kita selalu kasih kabar satu sama lain dan hingga tiba saatnya malam minggu itu datang ezas main ke rumah
“ asalamualaikum”
“ walaikum salam” sahut mamah, ezas mencium tangan mamah
“ ada isni mak”
“ iya ada, annti di panggilin” kata emak
Emak menghampiri aku di kamar sedang menidurkan rani
“ the ada ezas noh di depan”
“ iya mak, teteh meluncur ke depan”
Aku menghampiri ezas dan salam padanya, aku ajak dia ke rumah depan di mana temapat aku dan dia biasa mengobrol
“ kangen banget aku sama kamu” sambil peluk ezas
“ sama aku juga kangen sama kamu” sambil mencium kening ku
“ hemp serasa satu tahun satu minggu tuh ya yang” kata ku lesu
“ iya, tapikan sekarang sudah ketemu” katanya memandang ku
Pelukannya pun tidak ada lepaskan krna aku sangat sayang padanya dan kangen padanya jam menunjukan sanggat larut malam ezas pulang dan aku hanya sedih inginrasanya ikut ezas pulang tapi kan tidak mungkin belum jadi istrinya nanti aku di marahi mamah kami selalu komunikasi sangat lancer dan tiba pada saatnya ezas sakit dia sma aku
“ yang badan aku panas terus dingin yang, tidak ada org di rumah yang” smsnya
“ ya allah, kamu minum obat atuh ya yang, minum neperon sama antalgin kalau tidak ada minum paracetamol” balas ku
“ aku tidak kuat yang ini, sumpah tidak enak banget badan ku” balasnya
“ aku hatus bagai mana atu yang, aku tidak tau rumah kamu, kalau aku tau aku akan meluncur ke sanah yang” balas ku
“ aku di bawa ke rumah sakit sama om aku yang” balasnya
“ ananti kabarin aku ya sayang kalau kamu parah” bals ku
Ezas tidak membalas pesan ku hawatir sangat hawatir bnget rasanya ingin menghampirinya sekarang karena ingin tau ke adaanya, di rumah juga rani sakit mereka sakitnya sangat berbarengan aku tetap menunggu kabar dari ezas dan akhirnya dia sms aku
“ aku di rawat di klinik desti medika cikarang, yang deket jalan kereta yang, depan bioskop yang sudah tidak terpakai kelinik baru ini sayang” isi pesanya
“ iya sayang besok pagi aku ke sanah” balas ku
Aku tidak bisa tidur karna rani rewel sekali dan badanya panas sekali aku kompres dan aku gendong tetap panasnya belum juga turun ditambah perutnya kembung aku sangat bingung rani melek terus dan akhirnya jam 3 pagi bapak dan emak mengajak rani ke klinik
“ sini the rani di ajak ke klinik sajah lagi mau ke beta x sajah cocok berobat di snah” emak menyarankan ku
“ yasudah mak bawa sajah, kalau masih gitu sajah minta rawat tidak apa – apa” kata ku dengan lesu
Emak dan bapak meninggalkan aku, aku hanya bisa berdoa semoga dua kesayangan aku baik – baik sajah subhanallah sekalinya di kasih cobaan sanagat berat sekali anak sakit pacar juga sakit tapi tetap semangat aku itu yg jelas mereka semngat aku, tidak lama emak dan bapak pulang ke rumah membawa obat rani langsung aku minumin obatnya, rani juga langsung tidur Alhamdulillah rani agak membaik tinggal besok pagi aku mengurus ezas, pagi datang aku bergegas merapihkan rumah, mengurus rani, dan mengurus diri ku aku tidak sarapan aku langsung cabut ke rumah sakit aku dia ntar dengan adik ku dohan sekalian berangkat sekolah sesampai di rumah sakit aku binggung ezas di kamar berapa, aku telpon tidak di angkat
“ ka dohan ayo coba kita masuk temenin teteh dulu ya ka” kata ku sambil menarik tangannya
“ ayo teh” sambil mengikuti ku naik ke tangga tas
Aku menelfon ezas dan akhirnya di angkat,
“ di mana yang??? Aku di depan ini, kamu sebelah mana si yang??” kata ku
“ naik ke atas lagi sayang sebelah kanan kamar ku, pintunya aku buka ini yang” katanya
Aku mematikan telpon dan menaik ke atas dan akhirnyaketemu juga sama kamarnya,
“ sudah ya the, dohan mau sekolah” kata dohan
“ iya ka, kamu hati – hati ya trima kasih ya ka” senyum
Aku masuk ke kamarnya ezas ternyata ada kaka laki- lakinya aku salaman dengan kakanya dan aku menatap ezas rasanya sedih banget jagoan aku sakit kerjanya lembur terus si dia haduh
“ kamu sudah sarapan?” Tanya ku
“ blum yang” jawabnya
“ itu ada bubur ko” sambil menggambil buburnya
“ tidak mau nada daun bawangnya, sarapan roti sajah ya yang” pintanya
Aku mengambilkan roti dan air untuknya aku membukakan obatnya untuk di minum olehnya subhanallah aku baru ini merawat pacar ku di rumah sakit mungkin ini kenangan terindah dari ku untuknya karna aku sangat menyayanginya.
“ maksih ya sayang” katanya sambill tersenyum
“ iya sayang sama – sma” kata ku sambil membereskan ruangan yang di tempati ezas
Tidak lama a reno menghampiri ku dan ezas ,
“ zas guah pulangnya ada yang nemenin ini” kata a reno
“ yasudah” kata ezas lesu
“ a neng aa pulang dulu ya, nanti juga mamah kesini ko neng” kata a reno sambil menghampiri ku dan menyodorkan tangannya
“ iya a” kata ku sambil salaman padanya
Dokter datang untuk mengecek keadaan ezas, setelah datang dokter itu melihat ku dan menatap ku mungkin dia mengira aku adalah istrinya padahal aku pacarnya ezas,
“ bu di jagainya bapaknya, makanya teratur jangan ngopi terus ya bu, air infusannya mau habis nanti ibu ke bawah ya jika air infusanya habis” jelas dokter jaga
“ iya, dok nanti aku ke bawah” kata ku
“ yasudah ya bu, trima kasih maaf mengganggu” kata nya
“ iya sama – sma dok” kata ku sambil tersenyum
Dokter meninggalkan kami ber 2, aku dan ezas tidak mengobrol sepatah kata karena aku malu dan canggung harus mengobrol apa, ezas mainan handpone sedangkan aku membaca novel, 3 jam berlalu mamahnya datang aku langsung salaman kepada mamahnya dan kaknya yang satu lagi ya allah perasaan campur aduk malu dan gugup ada di hadapan ku hari ini sedangkan ezas hanya senyum – senyum sendiri sajah memang ezas tu anaknya gitu bercanda terus bisanya tidak ada serius sms sekali huh
“ neng” sapa mamahnya
“ iya mah” kata ku
“ dari mana neng??” Tanya mamahnya
“ dari rumah mah” jawab ku
“ maksudnya rumahnya di mana neng?” Tanya mamahnya
“ oh iya mah, di warung pojok mah sebelum warung satu” jawab ku
“ lah deket atu ya sama si firi” kata mamahnya
“ jauh mah atuh” kata ku
“ neng kenal sama fitri?” Tanya mamahnya
“ tidak kenal mah, tapi di kasih tau sama ezas mah” kata ku
“ iya mamah juga tidak nyangka punya mantu seperti itu, padahal papah sama mamah sayang banget sama fitri, apa lagi papah tiap minggu main ke rumahnya bawa pepes ikan, makan bakso ekh dia malah ngecewain kita semua” jelas mamah
“ iya mah” sambil senyum
“ iya mamah juga masih trauma sama mantu seperti itu neng, mamah juga bilang sama fitri mamah terauma fit punya mantu lagi, kata fitri kan tidak semua org itu sama mah, tapi tetap sajah mamah mah takut seperti itu lagi” jelasnya lagi
“ yasudah mah ambil hikmahnya sajah” kata ku sambil senyum
Mamah menatap ku entah tatapan apa ini, semoga sajah mamah bisa terima aku apa adanya aku dan ke adaan aku sekarang, tiba – tiba handpone mamah berbunyi ternyata telpon dari papah
“ iya pah ada apa???” kata mamah
“ ezas sudah baikan mah ???” Tanya papah
“ iya sudah, pah ini ada calon mantu di sini nih” kata mamah
“ papah mau ngomong dong sma calon mantu papah mah” katanya
Mamah langsung mengasih telponya ke aku
“ asalamualaikum” kata ku
“ walaikum salam, neng maaf ya sudah ngerepotin neng, sampai – sampai neng tidak kerja malah ngurus ezas” kata papah
“ iya pah, tidak apa- apa ko pah” kata ku
“ maaf ya papah tidak nemuin neng, soalnya papah kerja” kata papah
“ iya pah tidak apa –apa” kata ku
“ yasudah ksih mamah lagi ya” kata papah
Aku langsung mengasih telponya ke mamah, mamah dan papah langsung mengobrol entah apa yg di obrolin karena mamah pindah ke luar mungkin masalah pribadi antara mamah dan papah aku pun melanjutkan membaca novel ku, memang dasar ya ezas tu jail banget aku di foto saat membaca novel huh rasnya ingin sekali menaboknya tapi kasihan lagi sakit, mamah menghampiri ku
“ mamah tidur ya neng, smalam tidak bisa tidur” kata mamah
“ iya mah tidak apa – apa ko” kata ku
Mamah berbaring di samping ku dan aku juga ikut berbaring di samping mamah sama seren aku tidak tahan ngantuk sekali dan akhirnya aku tidur walau sebentar, jam makan siang tiba suster mengantar nasi dan obat untuk ezas aku menghampiri suster itu dan memberikan makan kepada ezas
“ suapin yang” katanya manja
“ iya aku suapin, makan pakai sayur ya” kata ku
“ tidak mau, aku tidak doyan sayur,” katanya
“ di coba sajah”
Aku menyuapinya pakai sayur dan dia malah muntah uwe
“ kenapa?” kata ku khawatir
“ tidak enak yang,” katanya
“ yasudah telan sjah, nanti tidak pakai sayur yg penting kena nasi” kata ku
Seren hanya senyum – senyum melihat ku dan ezas,
“ sudah” kata ezas
Aku menaruh piring yang isi makan siang itu ke meja dan membukakan obat untuk di minum sama ezas di menatap ku dengan dalam aduh tatapan apa ini aku tersipu malu , mamah bangun dari tidur karna sudah waktunya sholat dzuhur dan makan siang
“ mamah sholat dulu ya neng” kata mamah
“ iya mah” kata ku
Mamah meninggalkan aku dengan ezas, seren ikut dengan mamah
Ezas selalu menggoda ku bikin aku GR sajah dari tadi pagi hingga siang ini dia selalu menggoda ku subhanallah laki – laki ini lagi sakit juga so soan strong di depan aku, mama menghampiri ku dan menawarkan aku makan
“ neng makan yu sama mamah?” tawaran mamah
“ iya mah, nanti sajah aku mau dzuhur dulu mah” jawab ku
Aku meninggalkan mamah, seren, dan ezas aku bergegas masuk kamar mandi dan mengambil air wudhu, di mushollah aku sholat, setelah aku sholat seren mengintip – ngintip aku lucu banget anak perempuan itu
Setelah aku keluar dari mushollah mamah sedang makan sama seren aku melihat mamah makan sama ikan aku tidak ikut makan deh habis aku tidak doyan sama ikan aku masuk ke kamar ezas menghampirinnya dia sedang asyik main handpone aku tiduran di bawah dia menggodaku
“ cantik, cantik banget si kamu” godanya sambil senyum senyum
Aku hanya tersenyum dan tidak berkata apa – apa dalam hatiku ini anak ya bikin GR guah sajah nyebelin banget nih anak kalau lagi tidak sakit guah bully nih anak
Tidak lama mamah masuk menghampiri ku dan duduk di sebelah ku, aku mengobrol dengan mamah seperti semestinya lagi asyik mengobrol salah satu pekerja rumah sakit satang
“ maaf, permisi ruangnya mau di bersihkan dulu” ucap pegawai itu
“ iya” kata ku dan mamah
Aku mengguling karpet yang tadi aku, mamah, dan seren tempati ooh ngeres sekali karpet ini, aku menaruhnya di pinggir pojok tembok mamah dan seren keluar ruangan aku menyusul, si mba itu asyik menyapu dan mengepel, mba mengepel bagian depan
“ mba sudah lama kerja di sini” Tanya ku
“ iya sudah teh” jawabnya
“ org mana mba???” Tanya ku
“ suka tani teh” jawabnya
“ mba bolak balik dari sukatani ke sini???” Tanya ku
“ tidak teh, saya pulang satu minggu sekali, ini di dalam apanya ibu” Tanya mba itu
“ anak saya mba???” jawab mamah
“ini yang perempuan siapanya ibu” sambil menunjuk ke aku
“ mantu saya mba, sudah punya anak 8 bulan anaknya di rumah” jelas mamah
“ yang bener teh” Tanya mba serius
“ iya mba, anak saya sama emak saya di rumah “ jelas ku
“ memang mbanya org mana???” Tanya mba lagi
“ aku org warung pojok mba, yg arah mau ke sukatani” jawab ku
“ suami mba org mana???” Tanya mba
“ org teleng mba” jawab ku
Mamah dan seren hanya senyam senyum sajah melihat aku dan pegawai itu mengobrol sesudah selesai semuanya aku, mamah, dan seren masuk ke dalam ruangan ezas, handpone ezas berbunyi ternyata ada panggilan masuk dari a jangkukng
“ di rawat di mana bang???” Tanya a jangkung
“ destimedika kung, deket jalan kereta depan bioskop mulia kung yang sudah tidak terpakai itu” jelas ezas
“ yasudah bang saya otw sanah”
Telpon di matikan dengan a jangkung kurang lebih 45 menit tiba – tiba a jangkung dan si teteh datang mengetuk pintu
“ asalamualaikum”
“walaikum salam” jawab ku dan mamah
“ mah nih jangkung sama istrinya ini tmn ezas mah” jelas ezas
“ oh iya, duduk sini neng, ” suruh mamah
“ iya bu” sahut mereka ber 2
“ neng sudah punya anak” Tanya mamah
“ sudah, tapi sama suami onoh, sama yg ini belum” jelas teh osih
“ memang org mana neng???” Tanya mamah lagi
“ org ceger saya bu, jagawana gang telur masuk bu” jelas teh osih
Mamah asyik mengobrol dengan teh osih handpone ku berbunyi panggilan masuk dari dohan
“ iya kenapa kka???” sahut ku
“ the suruh pulang sama mak emung, rani mau ke dokter hana” jelas ka dohan
“ yasudah jemput atuh ya, kalau sudah sampai depan sms” kata ku
“ yasudah dohan otw”
Aku mematikan telpon dari dohan
“ dari siapa ???” Tanya ezas
“ dari dohan mau bawa rani ke dokter hana” kata ku
“ anaknya sakit kamu malah di sini, nemenin ezas” jelas mamah
“ isni di suruh ke sinih sama mamah, ngurusin ezas agar adil semuanya mah” jawab ku
¼ jam lamanya dohan sampai di depan, aku melihatnya dari jendela
“ mah aku pamit ya sudah sore juga mau bawa rani ke dokter hana” pamit ku sambil mencium tangan mamah
“ iya sudah biarin si ezas mah jangan di pikitin sudah besar juga, ada mamah juga di sini yg merawat yg penting rani sehat” jelas mamah
Aku menghampiri ezas
“ jangan lupa minum obatnya, makan yg banyak biar sehat agar bisa ngelancong ke rumah aku” jelas ku
Ezas hanya tertawa dan mengangguk sajah, 
Aku meninggalkan ezas, mamah, seren, teh osih, dan a jangkung dan menghampiri dohan yang menunggu ku di depan
“ rani mau ke dokter hana ka?” Tanya ku
“ iya teh, suruh mak emung” jelas dohan
Aku langsung terdiam sebentar, sesampailah di rumah aku menggendongnya dan menciumnya badanya anget tidak panas sudah kentut juga mungkin rani hanya lagi rewel sajah, malam tiba haduh rani bikin aku galau sajah kamu nak masih sajah melek diam tidak nangis dan tidak ngapa – ngapain apa karena perutnya kembung sudah aku tampal pakai daun jarak tapi sehabis di tampal rani kentut dan dia mulai aktif, ezas juga besok pulang heran aku sama rani ezas mendingan rani juga sama punya ikatan batin banget mereka padahal mereka baru kenal, semua berlalu dan berjalan semestinya rani sembuh ezas juga sembuh seminggu berjalan setelah ezas sakit aku dan ezas seperti biasanya saling komunikasi satu sama lain dan tiba pada waktunya ezas mengajak ku ke rumahnya, awalnya aku tidak mau karna aku ingin dia menyelesaikan masalhnya terlebih dahulu dengan mantan istrinya tapi apa boleh buat aku langsung di ajak ke rumahnya
“ asalamualikum” kata ku
“ walikum salam,” sahut mamah
“ tanteh kangen” seren memeluk ku
“ pah, ada yg main ke gubuk kita ini pah” panggil mamah
“mamah sama sajah aku juga gubuk” kata ku
Keluarlah papah menghampiri ku, bergegas aku mencium tanganya
“ ekh, ini yang kemarin di rumah sakit” Tanya papah
“ iya pah” jawab ku
“ kemarin papah kerja jadi tidak bisa nemuin” jelas papah
“ iya pah” jawab ku
“dari mana neng?” Tanya papah
“ dari warung pojok pah, kp.pulo” jawab ku
“lah deket sama fitri ya” sambar mamah
“fitri mah blokang mah, aku sebelum warung satu mah” jelas ku
“ iya papah tau, tempat papah main kecil dulu itu neng” jelas papah
“ iya pah” jawab ku
“ iya mamah tuh, masih trauma punya mantu pas tau kelakuan fitri seperti itu, mamah tidak nyangka sama sekali, dulu sering main ke rumah ezas tidak ada di tungguin sama dia di rumah, ekh pas ketauannya sekarang sesudah nikah sifatnya seperti itu” jelas mamah
“ iya neng, itu juga hajatan dangdut kurang, kembang kurang minta sama papah, malam – malam papah langsung ke tempat kerja ngambil uang si ezasnya takut banget sama si fitri” jelas papah
“ namanya juga anak muda pah mah” jawab ku
“ makan tu cinta zas” celetuk papah
Padahal hanya mengobrol sebentar waktu sudah malam sajah, aku masih betah di rumah ezas org tuanya itu loch yg bikin aku betah welcome terus baik juga sama aku subhanallah jika aku mempunya mertua seperti ini akan ku perlakukan seperti org tua ku sendiri ujar ku dalam hati
“ mah pah sudah malam isni pamit ya, takut di cariin org rumah?” pamit ku sambil mencium tangan papah dan mamah
“ iya neng hati – hati ya” ujar mereka ber 2 sambil mengantar ku ke depan pintu
aku senyum – senyum sendiri saat melihat ezas, ternyata ezas sayang banget ya sama istrinya yg dulu tapi ko sekarang bisa benci gitu ya, tapi kalau kata aku dia tidak benci mungkin hanya kesal semata suatu hari nanti juga akan balik lagi seperti dulu krna hati seseorg tidak ada yg tau yang tau hanya allah dan allah yg selalu membolak balikan hati manusia,
“ ayo naik, jadi ngelamun” ajak ezas
Aku menghampirinya duduk tepat di belakangnya sambil memeluknya
“ kamu kenapa???” Tanya ezas
“ tidak apa- apa???”
“ kita mau pulang kan yang???” Tanya ezas
“ iya” jawab ku
Aku hanya terdiam memikirkan satu hal, apa mungkin secepat itu ezas melupakan fitri sehingga bisa sayang sama aku, entah lah aku juga tidak mengerti dengan semua ini tapi apa boleh buat jalannya sudah seperti ini ya harus jalanin sajah kedepannya liaht nanti saja, perjalanan cinta ku dan ezas tetep berjalan mulus – mulus sajah tidak pernah ada terpaan apapun karna kita saling dewasa sehingga bisa memahami satu sama lain ya kan.
Dan tiba pada akhirnya ayah ku menegur ezas untuk mempersunting ku sepontan aku kaget baru kali ini ayah ku menegur laki – laki di hadapan ku ya allah ayah ku ternyata diam – diam memperhatikan aku juga.
“ zas ini, ezas sudah siap buat rumah tangga sama isni???” Tanya bapak
“ iya pak, ezas sudah siap pak” jawabnya
“ kalau sudah siap cepet atu nikahin isni, mumpung ezas masih muda isni juga sama, di tambah bapak juga lagi sehat, isni juga sudah lepas masa idah sudah satu tahun” jelas bapak
“ iya pak, nanti ezas bilang ke org tua ezas untuk ke rumah bapak, untuk bicarakan kapan waktu yg tepat untuk isni dan ezas menikah” jawab ezas
“ ya syudah ya zas, hanya itu sajah yg bapak tanyain” jelas bapak
“ iya pak” jawab ezas
Bapak meninggalkan ezas dan aku, haduh serasa mimpi bapak berani menegur laki – laki yang baru dia kenal seumur – umur baru melihat bapak seperti ini subhanallah bapak ku tidak nyangka aku juga.
Setelah kejadian ini seminggu tidak lama mamahnya ke rumah aku untuk membicarakan pernikahan ku dengan ezas mamahnya bertemu dengan kedua org tua ku di rumah aku tidak tau apa yg mereka bicarakan karna itu urusan org tua aku hanya tau insyaallah kami menikah di bulan January 2018, hubungan kami pun baik – baik saja hingga akhirnya aku dan ezas liburan tepat tanggal 01 november 2017 hari jumat aku dan ezas berlibur ke kota tua di Jakarta, ini pertama aku naik KRL dengan calon suami ku, hari ini ezas juga sangan membuat ku jengkel hingga aku ingin rasanya pulang ke rumah entahlah dia kenapa???? Rasanya ingin aku tampol sajah anak itu huhuh, pejalanan ku dan dia sangat memuaskan hingga akhirnya aku dan dia pulang ke rumah tepat jam 01 : 00 malam aku baru turun dari kereta aku sangat lapar sekali akhirnya kami memutuskan untuk makan pecel ayam kami sampai muter – muter tetapi tukang pecel sudah tutup tapi ada satu yg masih buka, aku menghampiri tukang pecel
“ teh masih ada” Tanya ku
“ iya masih, mau apanya???” Tanya teteh pecel
“ aku mau paha, sama tusukan, tempe tahu ya teh, pakai nasi???” jelas ku
“ nasinya habis teh”
“ hah yasudah, sotonya satu ya teh”  pinta ku
“ iya teh, tunggu sebentar ya”
Aku hanya tersenyum dan mengangguk, ezas menghampiri ku sambil senyum – senyum
“ nasinya nhabis yah???” kata ku
“ iya sudah tidak apa – apa, kan ada nasi uduk bun” kata ezas
“ iya ya yah”
Aku langsung menatap ezas, dan berkata dalam hati ku “ ya allah jangan pernah kau pisahkan kami karana aku sangat membutuhkanya hingga saat ini dan nanti aku butuh laki – laki seperti ezas, semoga dia tidak pernah berubah sampai kami menikah amiin”
“ teh ini lauknya” sambil menyodorkan tanganya kepada ku
“ iya teh, berapa ya teh???” Tanya ku
“ 26000”
“ ini teh” sambil menyodorkan uang
“ kembalinya teh”
“ oh iya trima kasih ya teh” kata ku
“ sama – sama” balasnya
Aku menghampiri ezas
“ ayo yah” kata ku mengajaknya
Aku dan langsung cabut untuk ke rumah sesampai di rumah orng rumah sudah pada tidur akhirnya kami makan ber 2 dan benar di rumah tidak ada nasi
“ nih yah uduknya, tidak ada nasi biasa ayah, kalau aku tidak di rumah tidak ada yang masak ayah”
“ iya sudah tidak apa – apa bunda”
Aku ke kamar dan mengasih satu bungkus nasi uduk untuk emak,
“ baru pulang teh” Tanya emak
“ iya” jawab ku
“ sudah makan belum, ezas mana????’
“ lagi makan di dapur”
Aku pergi meninggalkan kamar kembali lagi menghampiri ezas, aku dan ezas makan ber 2 di dapur setelah ini hu bungan kami berjalan apa adanya sesuai waktu yg mengiringinya, dan tepat pada tanggal 27 desember 2017 kami bertengkar hebat hingga dia marah bahkan sangat marah pertengkaran kami di mulai melalui pesan singakat dari ezas
“ aku besok libur tetapi mau ke cn ngambil gajih?”
“ terus nikahnya kapan???, kamu bilang tanggal 28 jadi batal pernikahnnya?”
“ sabar apa, tidak sabar banget jadi org”
“ bukanya sabar atau tidak sabar, malu sama saudara aku yg sudah tau kalau aku tgl 28 mau nikah sama kamu”
“ kan kamu yg bilang sendiri tidak usah kasih tau siapa-siapa hanya keluarga aku dan kamu sajah”
“ namanya org bahagia masa iya tidak boleh di kasih tau, kamu berarti hanya janji- janji sajah sama aku tapi apa tidak di tepatin janjinya, katanya juga mau bawa mamah ke rumah mana sampai tanggal 28 besok mamah kamu belum ke rumah coba, aku bukan boneka yg bisa kamu mainin aku punya perasaan”
“ yaudah besok sore tunggu sajah di rumah guah akan bawa mamah ke rumah luh”
“ yasudah aku tunggu”
Pesan ku tidak di balas sama ezas hingga aku mengirim pesan terus  terusan hingga tiba waktunya malampun tiba ezas membawa org tuanya ke rumah ku. Tgl 28 desember 2017 pertemuan kelurgapun di mulai antara org tua ku dan orng tuanya, ini memang urusan orng tua aku dan ezas tidak ingin ikut campur dengan masalah ini pada akhirnya keputusan pun di tentukan hari pernikahan kami di tetapkan pada tanggal 31 desember 2017.
Inilah akhir dari sebuah cerita kami, kami sempat berpisah 5 tahun lalu dan mendapatkan org yg salah sehingga kami di pertemukan kembali hingga akhirnya menikah.
Tepat pada tanggal 31 desember jam 20:00 malam ezas mengkrarkan janji suci pada ku di depan org tua ku, org tuanya, dan di depan bapak amil di sinilah akhir dari sebuah cerita cinta kami dan akhirnya kami menikah. 

Artikel Terkait

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply